Berita Padang Hari Ini
Ini Jawaban Rektor UIN IB Padang Soal Tuntutan saat Unjuk Rasa Mahasiswa, Telah Berlangsung 3 Hari
Memasuki hari ketiga aksi demo masih dilakukan Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang mulai S
Penulis: Debi Gunawan | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Debi Gunawan
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Memasuki hari ketiga aksi demo masih dilakukan Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang mulai Selasa hingga Kamis (10-12/9/2019).
Dari hasil wawancara dengan Muhammad Jalali Kordinator Aksi Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus mengatakan mereka menuntut 13 poin yang harus dipenuhi oleh pihak kampus.
Namun yang menjadi tuntutan utama mereka mengenai kinerja rektor selama menjabat, transparansi dana, (relatif) mahalnya uang kuliah tunggal (UKT), serta perbaikan fasilitas kampus.
Menanggapi 13 tuntutan yang dilayangkan mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, Senat Universitas Islam Negeri tersebut menggelar sidang.
"Mahasiswa menyalurkan aspirasinya ke senator, dan senat menyambut baik tuntutan mahasiswa dan merespon 100% dari keinginan mahasiswa," ungkap Eka Putra Wirman selaku Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Rabu (12/9/2019).
Eka Putra Wirman mengatakan sidang Senat sudah dilakukan dan baru selesai membahas beberapa poin, yang ditargetkan pada Jumat (13/9/2019) telah rampung guna dibahas semuanya.
"Kalau bisa besok (Jumat 13/9/2019) selesai, tuntas, tiga belas tuntutan itu dibahas, dan nanti dia akan menjadi keputusan Senat, kemudian akan ditembuskan kepada mahasiswa," jelas Eka Putra Wirman.
Eka Putra Wirman merinci beberapa poin yang telah dibahas antara lain, mengenai kinerja rektor selama dirinya menjabat.
Eka Putra Wirman mengatakan setiap tahun, rektor selalu menyampaikan laporan pertanggungjawabannya ke senat universitas (UIN IB) Padang.
"Itu saat dies natalis dan bisa dipertanggungjawabkan, lalu laporan keuangan, segala macam sudah ada mekanismenya," jelas Eka Putra Wirman.
Selain itu, mengenai uang kuliah tunggal (UKT) yang juga menjadi tuntutan prioritas peserta aksi juga sudah dibahas.
"Prinsipnya begini, jangan sampai ada mahasiswa kita yang tidak berkuliah karena ada kendala-kendala.
Jadi sisi administrasi akan tetap kita tegakkan, tapi sisi lain, sisi humanisnya juga akan kita lakukan tanpa melabrak sistem administrasi,"ungkap Eka Putra Wirman.
Mengenai fasilitas kampus yang dikeluhkan mahasiswa seperti toilet, ac, kursi, cctv, Eka Putra Wirman mengaku sudah menganggarkannya 2018 lalu kemudian baru 2019 akan dilaksanakan.
"WC, kursi, AC, fasilitas kuliah, itu semua akan diberikan jawaban, kita telah menganggarkan dana mendekat Rp 1 miliar untuk memperbaiki itu semua di tahun ini," jelas Eka Putra Wirman.
Bakar Ban Bekas

Pantauan TribunPadang.com, aksi demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus UIN Imam Bonjol Padang pada hari ketiga, Kamis (12/9/2019) berlanjut.
Kali ini terlihat asap membumbung dari ban bekas yang dibakar peserta aksi di jalan utama kampus UIN Imam Bonjol Padang.
Sebelumnya, aksi yang dimulai sekitar pukul 09.30 kemudian 10.30 Wib, semakin memanas ditandai aksi membakar ban bekas di depan gedung Rektorat UIN Imam Bonjol Padang.
Muhammad Jalali selaku koordinator aksi mengatakan aksi yang mereka lakukan murni untuk menuntut hak-hak mereka, terutama mengenai transparansi dana, uang kuliah tunggal, dan perbaikan fasilitas kampus.
Awalnya mereka menolak untuk mengutus perwakilan untuk menghadiri audiensi dengan Senad UIN Imam Bonjol Padang.
Setelah terjadi perundingan alot antara peserta aksi dengan perwakikan kampus, akhirnya diutus lima orang mahasiswa untuk masuk ke ruang Rektorat UIN Imam Bonjol Padang.
Sedangkan di luar gedung, Muhammad Jalali dan peserta aksi yang lain masih menyuarakan tuntutan-tuntutan mereka.(*)