Berita Sumbar Hari Ini
Tahun 2019 Investasi Sumbar Ditargetkan Rp 11,2 T, Satu Semester Terealisir Rp 2,4 T
arget investasi dari pemerintah pusat untuk Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Tahun 2019 sebesar Rp 11,2 Triliun (T).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Target Investasi Sumbar 11,2 Triliun, Baru Terealisir 2,4 Triliun, Wagub Nasrul Abit: Lahan dan Perizinan Jadi Masalah
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Target investasi dari pemerintah pusat untuk Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Tahun 2019 sebesar Rp 11,2 Triliun (T).
Angka tersebut dalam semester I (pertama) Tahun 2019, ternyata baru terealisir sekitar Rp 2,4 Triliun.
"Biasanya memang secara nasional untuk wilayah Sumatera, rata-rata target yang kita tentukan tidak terlalu tinggi tetapi juga tidak rendah.
Target masih cukup jauh, tapi dari tahun ke tahun harus selalu menaruh target cukup tinggi. Supaya ada effort pemerintah untuk mencapai target itu," jelas Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Wisnu Wijaya Soedibjo di Padang, Selasa (10/9/2019).
Wisnu Wijaya Soedibjo menyebut masih ada kendala pencapaian target investasi di Sumbar di antaranya masalah lahan, perizinan di daerah, dan keamanan.
"Masalah keamanan biasanya gangguan premanisme, demo buruh, dan pekerja. Ada juga yang masalah pembebasan lahan, itu bisa merembet kalau ada yang menunggangi .
Kami sudah ada menangani kasusnya. Cuma saya tidak mau menyebutkan satu persatu karena biasanya dari pihak Polri juga bekerja secara silence. Kita tahunya, pokoknya sudah selesai," ungkap Wisnu Wijaya Soedibjo.
Wisnu Wijaya Soedibjo berharap semua persoalan bisa diselesaikan secara kompromi, tidak banyak melibatkan aparat penegak hukum.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebut realisasi investasi Sumbar memang masih rendah.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak bupati/wali kota dan seluruh DPMPTSP untuk mengevaluasi investasi yang masuk ke Sumatera Barat.
"Dimana saja yang ada kendala, segera diselesaikan dari bawah. Teliti satu persatu permasalahan yang ada.
Mari hilangkan citra buruk Sumatera Barat bahwa tanah ulayat tidak bisa dimasuki untuk investasi," kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga mengatakan pola pikir terhadap investasi harus diubah.
Menurutnya, investasi adalah bagaimana memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan.
Lalu nanti akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang selama ini hanya 5,1 persen secara terus-menerus.
Sejauh ini lanjutnya masalah lahan membuat relatif lambannya pergerakan investasi di Sumbar.
Nasrul Abit berharap hendaknya ada komitmen bersama apabila investasi masuk.
"Mari kita amankan bersama-sama, agar ada keamanan dan kenyamanan untuk berinvestasi," harap Nasrul Abit. (*)