Tepat 14 Tahun Lalu Mandala Air Meledak, Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin Tewas
Hari ini, tepat 14 tahun lalu, Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 mengalami kecelakaan pada Senin 5 September 2005 pagi.
Sebagai penghormatan, seusai makan malam, Presiden SBY mengajak semua peserta rapat berdiri untuk mengheningkan cipta, mengenang arwah para korban kecelakaan pesawat Mandala Air, terutama Rizal Nurdin.
Saat mengheningkan cipta, kursi yang awalnya disiapkan Gubernur Sumut itu dibiarkan kosong di sisi kanan presiden setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, dan Panglima TNI.
Presiden saat itu menyebut, Rizal Nurdin sebagai salah satu putra terbaik bangsa dan sahabat dalam tugas-tugas kenegaraan.
Kronologi kejadian
Pesawat berpenumpang penuh itu mengalami gagal take off.
Pesawat tersebut tiba-tiba saja meledak, menabrak, dan melindas apa saja yang ada di depannya.
Setelah itu, badan pesawat menerabas hingga ke permukiman penduduk di seberang ujung landasan.
Kejadian ini kemudian membuat sayap kiri pesawat menghantam toko kelontong yang berada tepat di batas Bandara Polonia.
Hal ini membuat tiga orang yang berada di toko kelontong tersebut terseret sayap peawat.
Pesawat baru berhenti setelah menabrak tiang listrik di Jalan Jamin Ginting.
Kemudian pesawat mengalami ledakan dengan badan yang patah menjadi dua.
Bagian ekor pesawat tertahan di tiang listrik, sementara bagian depannya terus melaju dan menghantam lima buah rumah di sekitarnya.
Bagian depan pesawat tersebut terbakar habis yang juga turut membakar lima buah ruko di sekitarnya.
