Padang
Mahasiswa dan Dosen Fisip Unand Ikut Antar Jenazah Mahasiswi yang Tewas Tergantung di Kamar Kos
Mahasiswa dan Dosen Fisip Unand Ikut Antar Jenazah Mahasiswi yang Tewas Tergantung di Kamar Kos
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Universitas Andalas (Unand), Indradi mengatakan, mahasiswa yang ditemukan tewas tergantung di Kecamatan Pauh benarkan mahasiswa Fisip Unand.
"Benar, mahasiswa jurusan Administrasi Publik 2018 Unand," kata Indradi pada saat dihubungi TribunPadang.com Rabu (4/9/2019).
Indradi mengungkapkan, dirinya tidak pernah mengajar mahasiswa tersebut sebab berbeda jurusan.
• Teman Kuliah Ungkap Sosok Mahasiswi Unand yang Tewas Tergantung di Kamar Kos, ‘Orangnya Pendiam’
Menurut Indradi, berdasarkan penuturan teman-temannya, mahasiswa tersebut sosok yang pendiam dan tertutup.
Sehingga tidak diketahui apa penyebab kematian mahasiswa tersebut.
Kalaupun karena ekonomi, Indradi mengungkapkan, tidak mungkin sebab orang tua mahasiswa tersebut ialah pegawai negeri sipil (PNS).

• Polisi Pastikan Mahasiswi Unand yang Tewas Tergantung Murni Bunuh Diri, Jenazah Dibawa Keluarga
Pihak kampus, ungkap Indradi, sedang mengantar jenazah mahasiswa tersebut ke kampung halamannya.
"Tadi sore, ada satu bus dan satu mobil mengiringi jenazah mahasiswa tersebut, sekitar 40 orang mahasiswa dan dosen," jelasnya.
Keluarga juga menolak untuk diautopsi sehingga pihak kampus tidak tahu persis permasalahan sampai terjadi kejadian tersebut.
Indradi juga mengatakan, jika ada masalah, mahasiswa bisa membicarakannya pada dosen.
• 4 Fakta Mahasiswi Unand Tewas Tergantung, Lutut Menyentuh Lantai hingga Keluarga Tolak Autopsi
"Jika ada masalah, sampaikanlah pada dosen pembimbing. Sehingga permasalah mahasiswa bisa dibantu dosen menyelesaikannya," tambahnya.
Diketahui, mahasiswi yang diduga bunuh diri itu bernama Mesy Awlia (19).
Selasa (3/9/2019), Mesy Awlia ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Padang.
Jenazah Mesy Awlia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar pada malamnya.
Namun, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.
Sehingga, Rabu (4/9/2019) siang, jenazah dibawa pihak keluarga di rumah duka di Kerinci.
Saat melepas jenazah ke rumah duka, ramai teman-teman kuliah Mesy Aulia datang ke rumah sakit yang berada di Jati, Padang itu.(*)