Nasional
Ketua Adat Papua, Lenis Kogoya Serukan Harus Bersatu untuk Bicarakan Kedamaian di Papua
Ketua Adat Papua, Lenis Kogoya buka suara terkait keadaan di Papua yang sudah mulai kondusif pasca terjadinya kerusuhan di sejumlah tempat.
"Saya sebelum kejadian, saya melulu bicara di media, malah saya diserang terus, padahal saya minta perdamaian."
"Saya bilang perdamaian, dikeroyok saya di media,apakah saya tidak boleh itu?" ungkap Lenis.
Sedangkan langkah jangka panjang untuk menjaga situasi kondusif adalah dengan menyerahkan semua masalah ke hukum.
"Jangka panjang, pak presiden kan punya keinginan untuk berkomunikasi langsung baik itu dengan pemerintah ataupun dengan masyarakat kan sudah ada jadwal, jangan berantem dulu, jangan hancurin dulu fasilitas umum."
"Kita negara hukum, kita punya intelejen, siapa aktor yang di belakang silahkan diungkapkan," ujar Lenis.
Komentar Lenis Kogoya Terkait Langkah Pemerintah dalam Tangani Isu Rasisme di Papua
Ketua Adat Papua, Lenis Kogoya memberikan komentarnya terkait langkah yang diambil Pemerintah dalam menangani isu rasisme yang menimpa rakyat Papua.
Lenis Kogoya menuturkan bahwa dalam menangani Papua tidak hanya dibutuhkan sikap bahasa dan pendidikan tinggi.
Namun semua harus dimulai dari hati, menurutnya setiap permasalahan dapat diatasi apabila ada pendekatan lewat hati.
Hal ini diungkapkan Lenis Kogoya dalam acara Mata Najwa edisi Rabu (21/8/2019) dengan tema 'Nyala Papua'.
"Ada hal yang saya pelajari setelah saya berjalan bersama dan mendampingu Pak Presiden, ada hal lain yang harus diperhatikan dalam menangani Papua, bukan sikap bahasa, pendidikan tinggi tapi harus mulai dari hati," ujar Lenis.
"Kalau bangun Papua itu harus dengan hati, kalau sudah dari hati pasti segala sesuatunya beres," sambungnya.
Lantas Lenis memberikan contoh beberapa masalah yang dialami rakyat Papua. yang dapat diselesikan dengan adanya pendekatan hati.
• Kerusuhan Papua, Presiden Jokowi Instruksikan Aparat Tindak Tegas Pelaku Anarkis dan Rasialis
• Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Lepas 250 Anggota Brimob ke Papua
"Saya mau kasih tahu beberapa contoh, kalau kita menanggapi kalimat kakak gubernur, Papua belum dimanusiakan di Indonesia," ujar Lenis.
"Jadi kalau betul-betul orang Papua ini sudah dimanusiakan di Indonesia ada hal yang perlu dilakukan," sambungnya.
