Ketua FONI Optimistis Olahraga Orienteering Bakal Berkembang di Sumatera Barat
Ketua Umum Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Pusat, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, yang juga menjabat Danrem 032/Wi
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo selaku ketua Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), merasa optimistis bahwa olahraga orienteering bakal berkembang di Sumbar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Umum Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Pusat, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, yang juga menjabat Danrem 032/Wirabraja menghadiri Pelatihan Orienteering Mapper Sumatera Barat yang diselenggarakan FONI Sumbar di Mako Yonif 133/Yudha Sakti, Kamis (22/8/2019).
Rilis yang diterima Penerangan Korem (Penrem) 032/Wirabraja, Jumat (23/8/2019) menyebutkan, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo selaku ketua Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), merasa optimistis bahwa olahraga orienteering bakal berkembang di Sumbar.
Jenderal Bintang Satu ini mengatakan bahwa olahraga Orienteering ini perlu digalakkan di tanah air, termasuk di Sumbar.
Menurutnya, perlunya upaya sosialisasi dan promosi yang terus menerus dilakukan untuk menjaring bibit-bibit atlet unggulan untuk berkompetisi di kancah nasional dan internasional.
“Selain mencari bibit unggul yang ada di Sumbar. Olahraga ini sangat cocok dengan topografi Sumbar, disamping untuk perkembangan pariwisata alam dan bisnis," terang Kunto Arief Wibowo.
Dalam melanjutkan sosialisasi olahraga Orienteering, FONI Sumbar merasa perlu menyelenggarakan Pelatihan orienteering Mapper.

Mengingat peta dalam olahraga ini sangat dominan dan penting untuk mengetahui poin poin atau sasaran selama mulai dari titik start hingga finish.
Senada dengan Kunto Arief Wibowo, Kabid Organisasi FONI Sumbar Dani Mapastra juga menyatakan hal yang sama disela sela kegiatan pelatihan tersebut.
"Melalui pelatihan ini diharapkan FONI Sumbar dapat membuat Peta orienteering untuk mendukung operasional dalam pelaksanaan latihan maupun untuk even perlombaan baik skala lokal, nasional maupun internasional”, tegas Dani Mapastra.
“ Kelebihan Sumatera Barat dalam olahraga Orienteering ini salah satunya adalah bahwa Provinsi Sumatera Barat memiliki alam yang variatif mulai dari pulau, pegunungan, perkotaan pantai sungai dan lain lain yang memiliki daya tarik untuk digunakan sebagai tempat olahraga Orienteering “, tambah Dani Mapastra.
Pelatihan Orienteering Mapping ini seperti yang telah direncanakan akan dilaksanakan selama 11 hari, mulai dari tanggal 21 - 31 Agustus yang menggunakan alam terbuka sebagai tempat latihan.
Oki Arya Adinata selaku Ketua FONI Sumbar juga berharapa agar kegiatan ini olahraga Orienteering di Sumatera Barat terus berkembang dan semakin dikenal secara luas.
“Saat ini antusias untuk cabang olahraga Orienteering sangat banyak, Sekarang sudah ada 29 orang Pengurus yang terdiri dari 19 Pengcab di kota kabupaten yang ada di Sumbar seperti, Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Pasaman, Agam Solok, mungkin kedepannya lebih banyak lagi," ujar Oki dikutip Penrem 032/Wirabraja.
Selain itu terdapat nilai pariwisata di dalamnya serta dapat melihat keadaan alam jika objeknya di hutan.
Rencananya, dalam waktu dekat akan dilaksanakan sosialisasi dan pengenalan olahraga Orientering diawali dengan sosialisasi ke kampus kampus yang memiliki unit kegiatan Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam), hingga kepada para pelajar SLTP dan SLTA.