HUT Kemerdekaan RI

Mengenal Tempat Pengibaran Bendera Merah Putih Pertama di Padang, Berkibar 2 Hari Setelah Proklamasi

Tanggal 19 Agustus 1945 adalah tanggal pertama kali bendera merah putih berkibar di Kota Padang, Sumatera Barat.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
Gedung Joang 45 Padang di Jalan Pasar Mudik No. 50, Pasar Gadang, Kota Padang. Di sinilah pertama kali bendera Merah Putih berkibar di Padang. Merah Putih berkibar 2 hari setelah Proklamasi 

Nopriyasman juga mengatakan pada tanggal 29 Agustus 1945, bendera Merah Putih pun dikibarkan secara formal.

"Pada rapat BPPI tersebut, sekitar tanggal 29 Agustus 1945 pertama kali bendera Merah Putih dikibarkan di Padang," Jelas Nopriyasman.

BPPI dibentuk dan diketuai oleh Ismail lengah.

Weliansyah Sebut Semen Padang FC Punya Momentum Kalahkan PSIS, Kondisi Internal Mahesa Jenar

POPULER PADANG - Heboh! Mayat Bayi dalam Parit di Pauh, Padang| 45 Anggota DPRD Padang Dilantik

Namun kemudian Ismail Lengah fokus pada pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan digantikan oleh Khatib Sulaiman.

Pada tanggal 27 - 29 Agustus 2019 anggota BPPI mengadakan rapat yang menghasilkan tiga tekad.

Adapun isi tekad tersebut 

1. Mengefektifkan gerak BPPI

2. Segera membentuk Komite Daerah (KNI)

3. Mendesak elit atau tokoh masyarakat untuk memproklamasikan lagi teks proklamasi.

"Sehingga kemudian dibacakan kembali teks proklamasi oleh Muhammad Sayfii yang merupakan ketua KNI," ungkap Nopiyasman

Setelah dibacakan proklamasi, Muhammad Syafii juga membacakan maklumat tekad Sumatera Tengah khususnya bagian barat untuk bergabung memproklamasikan diri bersama Soekarno Hatta di Jakarta.

Pengumuman tersebut kemudian dicetak di Percetakan Nusantara Bukittinggi, milik bankir dan tokoh pergerakan Anwar Sutan Saidi.

Gedung BPPI Padang

Saat ini, Gedung BPPI Padang difungsikan sebagai kantor oleh Dewan Harian Cabang 45 Kota Padang.

"Pasca gempa 2009, gedung DHC Sumbar yang berada di tepi laut (Pantai Padang) runtuh. Akhirnya dipindahkan ke sana. Kini digunakan untuk rapat, seminar dan lain sebagainya," ungkap sejarawan Indonesia Gusti Asnan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved