Padang

Kunjungan Wisata ke Museum Adityawarman Turun, Masih Kekurangan SDM Penerangan

Museum Adityawarman Kota Padang yang menjadi salah satu tempat wisata di Kota Padang mengalami penurunan pengunjung.

Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Merinda Faradianti
Ilustrasi: Museum Adityawarman Padang, Sumbar 

Selain itu retribusi lainnya yang ada di Museum Adityawarman juga akan mengalami perubahan harga sewa.

"Retribusi lainnya juga kita tinjau ulang, penggunaan gedung seminar yang biasanya Rp 700 ribu akan jadi Rp 1 juta.

Untuk pesta yang dulu Rp 700 ribu jadi Rp 1,5 juta karena pengawasannya lebih ketat dan juga kebersihan tempat," ucap Adi Saputra.

Adi juga bercerita mengenai koleksi museum yang pada saat gempa 2009 mengalami banyak kerusakan dan sampai sekarang belum mengalami perbaikan.

"Kalau koleksi tidak ada yang baru, dari mulai gempa 2009 ada sekitar 300 keramik guci kita yang pecah dan sampai sekarang belum diperbaiki karena memakan biaya hingga Rp 2 Miliar.

Harus mendatangkan juga ahli dari Belanda. Tidak mungkin rasanya diperbaiki sedangkan banyak infrastruktur yang ruaak.

Sampai sekarang pecahan tersebut masih tersimpan di dalam kardus dalam karung. Dulu pengadaan dana mengenai membeli koleksi tapi berlaruta-larut sampai sekarang," ujar Adi Saputra.

Keluhkan SDM Minim

Pada saat ini, Adi Saputra mengeluhkan kekurangan SDM untuk mengelola museum kebanggaan Kota Padang tersebut.

"Setiap pekerjaan pasti ada hambatan ada kendalan ada suka dan duka. Kita terkendala di sini kekurangan SDM," kata Adi.

Adi mengungkapkan semenjak Museum Adityawarman Kota Padang didirikan pada 1976 memiliki 65 staf, namun saat ini staf museum hanya sekitar 16 orang.

Sejauh ini lanjutnya, jumlah staf menjadi berkurang lantaran ada yang menderita sakit, meninggal dunia, pindah, pensiun.

Sedangkan, pihaknya tidak melakukan perekrutmen staf baru hingga saat ini.

Hanya saja, kata Adi pihaknya dibantu oleh 5 orang tenaga honorer serta anak magang dari universitas, yang ada di Kota Padang.

Adi mengatakan bahwa museum mengalami kekurangan pencahayaan saat malam hari. Areal yang luas dengan pencahayaan yang minim membuat museum saat malam hari terlihat sangat gelap.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved