Kronologi Teror yang Diterima Persib Bandung Jelang Kontra Arema FC, Ini Penjelasan Robert Alberts
Kronologi Teror yang Diterima Persib Bandung Jelang Kontra Arema FC, Ini Penjelasan Robert Alberts
"Ketika kami mau kembali ke Surabaya, kami harus menunggu dua kali, bahkan pemain sudah ganti baju dua kali. Tetapi, satu jam kemudian akhirnya mereka memutuskan untuk membawa kami ke stadion," katanya.
"Dan itu membuat kami datang ke stadion dengan kondisi di bawah tekanan. Kami terlambat datang ke stadion," sambung Robert.
Robert tidak habis pikir dengan kejadian yang dialami Persib sebelum laga melawan Arema.
Baginya, ini merupakan pengalaman pertama mengalami kejadian tersebut.
• Jajaran Polresta Padang Ringkus Satu Terduga Pembegal dan Pimpinan Geng Tawuran
"Iya ini pertama kalinya saya mengalami situasi hal seperti ini," ujar dia. Kendati demikian, Robert tidak mau menyalahkan Panpel Arema. Sebab, dirinya tidak mengikuti Match Coordination Meeting (MCM).
Sehingga, dia tidak mengetahui detail yang dibicarakan dalam MCM sebelum pertandingan.
"Saya tidak bisa menyalahkan Panpel karena saya tidak mengikuti MCM, pada hari sebelumnya. Tapi, saya merasa ada sesuatu yang salah," ujar Robert.
"Sebab, kami harus menunggu lama dan kebingungan lantaran situasi tersebut. Polisi bilang 15.30, tapi Arema berbeda," terang Robert.
Akibat kejadian tersebut, manajemen Persib melaporkan Panpel Arema kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi.
Hal itu disampaikan melalui surat bernomor 22/DIR-PBB/VII/2019 tertanggal 30 Juli 2019.
Persib juga mengirimkan tembusan surat itu kepada Plt. Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Robert Alberts Ungkap Kronologi Teror yang Dialami Persib di Malang"