Gempa Bumi Magnitudo 4.1 Pariaman Kamis Tengah Malam Masuk Skala II-III MMI, Apa Maksudnya?

Melansir akun twitter infoBMKG, gempa dengan kedalaman 17 kilometer ini dirasakan (MMI) II-III Kota Padang dan II Sicincin.

Penulis: Afrizal | Editor: afrizal
twitter.com/bmkg
Gempa Bumi Magnitudo 4.1 Pariaman Kamis Tengah Malam Masuk Skala II-III MMI, Apa Maksudnya? 

Gempa Bumi Magnitudo 4.1 Pariaman Masuk Skala II-III MMI, Apa Maksudnya?

TRIBUNPADANG.COM - Gempa bumi Magnituod 4.1 Pariaman terjadi Kamis (18/7/2019) jelang tengah malam masuk skala II-III MMI .

Melansir akun twitter infoBMKG, gempa dengan kedalaman 17 kilometer ini dirasakan (MMI) II-III Kota Padang dan II Sicincin.

Titik gempa berada di 78 km baratdaya Pariaman.

Gempa terjadi tepat pukul 23.58.05 WIB.

Getaran gempa terasa hingga Kota Padang.

Seorang warga Padang, Maijar menuturkan, gempa terjadi cukup singkat.

BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 4.1 Guncang Pariaman, Terasa hingga Padang

BREAKING NEWS Gempa Berkekuatan 5.0 SR Guncang Kepulauan Mentawai, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa 6,0 SR Guncang Bali, 6 Gempa Susulan Sejak Pagi Berpusat di Jembrana dan Barat Daya Nusa Dua

Walaupun tak kuat, goncangan gempa sempat membuat dirinya kaget.

"Goncangannya terasa, tapi cuma sebentar," katanya pada TribunPadang.com.

Saat gempa terasa dirinya sedang berada di kantor di Kota Padang.

"Gempa terjadi hampir mendekati pukul 12 malam," katanya.

Akun twitter infobmkg menginformasikan

#Gempa Mag:4.1, 18-Jul-19 23:58:05 WIB, Lok:1.21 LS, 99.74 BT (Pusat gempa berada di laut 78 km BaratDaya Pariaman), Kedlmn:17 Km Dirasakan (MMI) II-III Kota Padang, II Sicincin #BMKG

Apa maksud II-III Kota Padang, II Sicincin?

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

ilustrasi-seismogram-gempa
ilustrasi-seismogram-gempa (ntnews.co.au)

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Guncang Mentawai

Minggu (14/7/2019) lalu, gempa tektonik juga guncang Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berkekuatan 5.0 skala richter/SR, sekitar pukul 23.47 WIB.

Untuk lokasi gempa berada di koordinat lintang 2.35 LS, dan bujur 99.68 BT.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2019) membenarkan telah terjadinya gempa.

Menurut Mamuri, bahwa gempa tersebut memiliki kedalaman 49 km.

"Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun gempa tersebut dirasakan oleh warga," ungkap Mamuri, Senin (15/7/2019).

Dikatakannya, bahwa sampai pada saat ini tidak ada terjadi gempa susulan.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono melalui Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri, mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.

"Bahwa gempa bumi kali ini, termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat. Yakni aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust," kata Mamuri.

Dikatakannya, itu merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault)," ungkap Mamuri.

Diketahui juga guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Pulau Sipora dengan intensitas III MMI Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 00.35 WIB, Senin dini hari dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Mamuri.

Pihaknya mengungatkan untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal yang tahan gempa, maupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.

"Mohon cermati dan terus berlatih langkah-langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempabumi," imbaunya.

Pihaknya memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved