Haji 2019

19 Tahun Menabung, Peternak Ikan Asal Sumbar Merinding Bisa Naik Haji, Siapkan Doa untuk Indonesia

Seorang peternak ikan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, merasa terharu dan merinding bisa naik haji setelah 19 tahun menabung.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Iskandar Tanjung (50), seorang peternak ikan asal Pasaman, Sumatera Barat, akhirnya bisa berangkat ibadah haji 2019 ini setelah menabung 19 tahun. 

"Ya menabung mulai dari sedikit-sedikit. Kata orang lama kan jadi bukit," ucapnya tersenyum.

Ia sudah berkeinginan berangkat ke Tanah Suci sejak masih lajang.

Waldi Idrus mengatakan, agar bisa mendaftar haji, ia harus mengumpulkan uang sebesar Rp 25 juta.

“Awal mendaftar harus mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 25 juta untuk mendapatkan nomor porsi.

Nomor porsi ini adalah semacam nomor antrian untuk berangkat haji," jelas Waldi Idrus.

Setelah itu, ia semakin giat melunasi ongkos haji dalam 8 tahun belakangan.

Akhirnya, ia mendapat nomor porsi pada tahun 2011 dan kemudian ia bisa mendaftar haji.

Memiliki lima anak yang masih sekolah, tak menyurutkan niat hati Waldi Idrus menyisihkan uangnya untuk berhaji.

Waldi Idrus mengaku ia mendapat pesan dari neneknya untuk bisa melaksanakan ibadah haji.

"Cita-cita naik haji sejak turun temurun. Nenek saya pernah bilang, kalau ada rezeki, silakan pergi haji.

Begitupun dengan ibu saya. Kalau ada rezeki, nak, berangkatlah haji," ujar Waldi menirukan pesan nenek dan ibunya.

Suami dari Nur Aini ini mengatakan, dari semua anggota keluarga, hanya dia yang belum menginjakan kaki ke Mekah.

"Orangtua saya sudah naik haji. Terus saudara-saudara juga sudah naik haji. Kini tinggal saya sendiri. Saya anak bungsu yang akan berangkat," ucapnya.

Dari situlah Waldi Idrus semakin giat menabung dengan mengumpulkan uang hasil berkeliling mengantar barang ke grosiran atau toko.

"Motivasi dari nenek dan orangtua," ujarnya.

Waldi Idrus berharap selamat sampai Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air.

Ia juga berdoa agar diberikan kesehatan, dimudahkan rezeki, dan sehat-sehat seluruh anggota keluarganya.

Di Tanah Suci, Waldi akan menghabiskan waktu selama 42 hari. Sementara, anak-anaknya ditinggalkan bersama saudaranya yang lain.

Layaknya calon jemaah haji yang telah siap bertolak ke Tanah Suci, Waldi Idrus bersama sang istri juga telah mempersiapkan segala pakaian dan perlengkapan.

"Cuma berbekalan baju ihram, baju sehari-hari dan handuk. Kami tidak ada membawa makanan," jelasnya.

Idrus mengaku membendung rasa sedih yang amat dalam ketika meninggalkan keluarganya.

"Diantar sama keluarga hingga ke Lubuk Sikaping. Ketika berangkat sangat sedih meninggalkan keluarga. Sekarang gak terasa lagi," ujarnya.

Waldi Idrus semata-mata naik haji hanya untuk mendapatkan ridho Allah.

"Mudah-mudahan menjadi haji yang mabrur," ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved