Semen Padang FC
Suporter Cantik Semen Padang FC Ini Tepis Stereotip Keberadaan Perempuan di Panggung Sepak Bola
Suporter Cantik Semen Padang FC Ini Tepis Stereotip Keberadaan Suporter Perempuan di Panggung Sepak Bol
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Suporter Cantik Semen Padang FC Ini Tepis Stereotip Keberadaan Suporter Perempuan di Panggung Sepak Bola
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Mayoritas orang menganggap sepak bola identik dengan kaum laki-laki.
Mereka akan memandang aneh jika ada perempuan yang muncul di area panggung sepak bola.
Bahkan, stereotip yang terbangun perempuan yang menyukai sepak bola tidak sungguh-sunguh mencintai olahraga kaum laki-laki tersebut.
Tetapi hanya keelokan rupawan yang dimiliki oleh para pemain.
Seorang suporter cantik yang bernama Rahayu Maurer (26) menepis anggapan yang diarahkan kepada dirinya.
• Padang Fans 1980 Sayangkan Tim Semen Padang FC Terima Sanksi Denda Rp100 Juta dari Komdis PSSI
Rahayu Maurer adalah seorang fans fanatik tim berjuluk Kabau Sirah yakni Semen Padang FC.
"Gak selalu kok begitu. Stereotip itu biasanya cocok untuk perempuan yang sesekali nonton. Mereka bukan fanatik, tetapi hanya mencari sensasi.
Entah paham entah enggak dengan bola. Selalu unggah foto selfie memakai baju bola.
Kalau dia suporter, dia pasti lihat skill pemain terlebih dahulu. Sama seperti aku. Aku lihat skill dulu. Urusan tampang mah bonus," ujar Rahayu Maurer kepada TribunPadang.com, Selasa (18/6/2019).
Kecintaan Rahayu Maurer dengan dunia sepak bola tak lantas membuat ia meninggalkan jati dirinya sebagai perempuan.
Perempuan berumur 26 tahun ini masih menyempatkan diri ke salon, jalan-jalan ke mall, perawatan hingga luluran.
• Unggul dengan Skor 4-2 Melawan PSIS Semarang U-16, Semen Padang Muda Kembali Raih Hasil Positif
Sebab menurutnya banyak hal yang dapat dilakukan seorang perempuan. Tak melulu soal kecantikan dan segala macamnya.
Ketika menonton tim kebanggaanya bertanding, Rahayu Maurer merasa ada satu dorongan semangat dalam dirinya. Sehingga ia merasa hidupnya menjadi lebih berwarna.
"Bagi aku perempuan yang sibuk hanya soal dirinya sebagai perempuan, ya artinya dia akan sulit untuk memahami lelaki," ujarnya.
Jika tak sempat menonton pertandingan secara langsung, ia hanya menonton bola melalui layar kaca.
Biasanya hal tersebut ia lakukan ketika sedang menjalankan bisnisnya.
Rahayu Maurer mulai menyukai permainan sepak bola saat ia mengerti tentang dunia bola.
• Suporter Nyalakan Cerawat saat Kontra Persib Bandung, Semen Padang FC Didenda Rp100 Juta oleh PSSI
Sedangkan ia menyukai tim Semen Padang FC karena baginya tim mampu membawa nama daerah sehingga seluruh masyarakat mengenal kota tempat ia berdomisili, Padang.
Selain itu, ia menilai tim Semen Padang FC banyak mencetak pemain-pemain yang bagus.
Mulai dari yang tidak punya skill, hingga memiliki kemampuan yang luar biasa.
Rahayu Maurer ketika masih belia, usia sekitar 14 tahun pada 2007-2008 sudah mengenal sepak bola. Bahkan waktu SD sempat bermain bola.
"Tetapi handsball mulu, wasitnya gak benar. Waktu itu masih zamannya ada pemain Bambang Pamungkas.
Aku ingat teman sekelasku panjangin kumis supaya mirip dengan BP," kenang perempuan yang akrab dipanggil Ayu ini.
• JADWAL Lengkap Pekan Kelima Liga 1 2019, Jumat 21 Juni 2019 Semen Padang vs Perseru Badak Lampung
Ayu menuturkan usianya yang masih belia saat itu memang belum diperbolehkan menonton bola ke stadion. Situasi juga tidak kondusif saat itu.
Ayu baru mendapat izin nonton pertandingan bola saat ia duduk di bangku kuliah pada 2011 silam.
"Aku emang suka nonton sepak bola dari layar kaca. Senang aja kalau lihat pertandingan bola. Mulai dari Timnas, Klub daerah, hingga Klub Besar. Itu sesuatu yang membanggakan. Kebetulan juga ayah pas muda seorang pemain bola di Batusangka FC," kata anak ke empat dari lima bersaudara ini.
Sementara, menonton sepakbola ke stadion Ayu baru berani ketika diajak teman dekatnya.
Karena kalau ke stadion sendiri ia khawatir dengan jumlah laki-laki yang lebih banyak dibanding perempuannya.
"Kebanyakan cowoknya. Kalau udah mulai pertandingan tentu ramainya minta ampun. Pasti desak-desakan. Itu yang aku takutkan.
• Semen Padang FC U-18 Harus Akui Keunggulan Tim PSIS Semarang U-18
Saran sih, penyelenggara menyediakan gerbang masuk khusus perempuan dan anak-anak, biar aku gak takut kesenggol," kata Ayu.
Ayu mengatakan kalau ke stadion memang butuh pengawal. Tetapi Ayu juga pernah lho nonton ke stadion tanpa mengawal.
Ayu membawa teman perempuannya yang tidak mengerti bola sama sekali.
Pertandingan bola yang paling berkesan bagi Ayu ialah saat Piala Jenderal Sudirman, TSC 2016, dan Liga 1 2017.
"Sesuatu banget. Dulu aku suka Irfan Bachdim, tapi sebelum dia menikah. Kemudian Gonzales, tapi sejak gabung di Arema, Gonzales agak gimana gitu. Tambah lagi keputusan wasit yang konyol," kesal Ayu.
Istilah bola yang dikenal Ayu tidak hanya soal gol dan kemenangan, tetapi ia sudah mengetahui istilah dribbling, handsball, offside, scudetto, parkirbus, diving, shooting, dan backpass.
• KABAU SIRAH MUDO Semen Padang FC U-16 Menang Tipis atas PSIS Semarang U-16
Kemudian, istilah clearing, ball possesion, dan bicycle kick sudah diketahuinya.
Tak cukup sampai disitu, Ayu juga sudah tak asing dengan istilah unik yang sering dibawakan komentator sepak bola di antaranya umpan membelah lautan, umpan PHP, tendangan langit, dan prahara rumah tangga.
Namun, tak hanya kebanggaan saja yang Ayu curahkan untuk tim kesayangannya. Saat Semen Padang FC kalah pun ia juga merasa kecewa. Pun ia kecewa ketika coach salah mengeluarkan pemain saat laga berlangsung.
"Kemudian pada 2017 lalu, aku juga kecewa karena Semen Padang FC menggantungkan harapan pada klub lain," kata alumni D3 Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Padang (UNP) ini.
Dibalik rasa kecewa Ayu, ia masih tetap mendukung penuh tim Semen Padang FC. Bahkan di tim, dulunya ia sangat mengidolakan Marcel Sacramento dan Cassio.
"Kalau sekarang Isyad Maulana dan Mandacingi. Mereka sama-sama punya skill yang bagus. Karena Marcel tak ada disini lagi, makanya pindah ke lain hati," ujar perempuan yang tengah melanjutkan kuliah S1 nya di FE UNP ini.
• KABAU SIRAH MUDO Semen Padang FC U-16 Menang Tipis atas PSIS Semarang U-16
Ayu memiliki cara tersendiri dalam memberi dukungan kepada Semen Padang FC.
Ayu selalu mendoakan dan datang memberi dukungan baik secara langsung maupun melalui media sosial kepada tim Kabau Sirah.
"Kadang aku mengajak teman-teman yang lain juga untuk mendukung. Menggunakan atribut saat menonton.
Selalu membeli tiket nonton sebab aku tak suka curi kesempatan masuk tanpa tiket. Ini gunanya biar Panpel tahu berapa jumlah penonton di stadion," ujar Ayu.
Untuk kebaikan tim kebanggaan, Ayu menyarankan tim Semen Padang FC untuk mencuri poin di awal liga.
"Jangan kejar poin setelah papan klasemen berada di bawah. Akhirnya bergantung pada klub lain. Semen Padang FC harus belajar dari kejadian 2017 lalu.
• Pasutri Pertontonkan Adegan Ranjang Mereka ke Anak-anak, Dipungut Biaya Rp5 Ribu hingga Rokok
Sementara untuk pelatih diharapkan memperdalam pemahaman demi kebaikan tim.
Kalau gak serius mengatur strategi, ya mending keluar sekarang juga," kata Ayu.
Dari sepak bola Ayu belajar banyak hal, bahwa untuk mendapatkan sesuatu keberhasilan itu harus berusaha dan harus punya taktik strategi yang bagus. Kemudian juga harus mampu menjaga kekompakan.
"Antara sesama anggota tim harus ada feeling. Harus ada komunikasi yang bagus biar gak terjadi salah paham.
Permainan itu memberikan pelajaran tentang bagaimana kita mengatur emosi dan keegoisan. Jika tidak diatur keegoisan bisa menghancurkan," tutur Ayu.(*)