OS HongMeng Lebih Cepat 60 Persen dari Android, Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo Telah Mencobanya

OS HongMeng Ternyata Lebih Cepat 60 Persen dari Android, Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo Telah Mencobanya

Editor: Saridal Maijar
tribunnews
Ilustrasi Huawei 

OS HongMeng Ternyata Lebih Cepat 60 Persen dari Android, Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo Telah Mencobanya

TRIBUNPADANG.COM - Huawei terancam tidak bisa lagi memakai OS Android buatan Google, karena Google dilarang oleh pemerintah AS.

Namun Huawei tak tinggal diam atau terpuruk.

Sebagai perusahaan global dengan SDM riset yang berlimpah, mereka segera menyiapkan OS pengganti Android, yaitu HongMeng.

Huawei Kehilangan Lisensi Android, HongMeng Jadi Pengganti, Xiaomi, Oppo dan Vivo Turut Mencoba

Tak tanggung-tanggung, untuk hal ini Huawei dibantu oleh perusahaan besar China lainnya.

Huawei yang kehilangan lisensi Android, mengembangkan HongMeng sebagai sistem operasi pengganti.

Tak hanya Huawei, vendor smartphone asal China lainnya yakni Xiaomi, Oppo dan Vivo turut mencoba sistem operasi ini.

Menurut kabar, Huawei kini tengah gencar mengujicoba HongMeng yang konon akan dirilis pada tahun ini.

China Bakal Larang Ekspor Produk Teknologi ke AS, Upaya Pembalasan Pelarangan Huawei Technologies?

Dalam uji coba tersebut, Xiaomi, Oppo dan Vivo juga mengirimkan tim internal untuk ikut merasakan sistem operasi tersebut.

Hasilnya, sistem operasi HongMeng ini diklaim bisa mendongkrak performa ponsel 60 persen lebih cepat dibandingkan jika menggunakan OS Android.

Dikutip dari Global Times, Jumat (14/6/2019), dalam pengembangan sistem operasi ini Huawei tak bekerja sendirian.

Selain bekerja dengan Xiaomi, Oppo dan Vivo, Huawei juga menggandeng Tencent untuk turut meningkatkan kinerja OS HongMeng.

Google Menarik Lisensi Android serta Kerja Sama dengan Huawei,China Siapkan Aksi Balasan

Sayangnya baik Tencent maupun Xiaomi, menolak untuk berkomentar terkait kabar tersebut.

Huawei sendiri mempercepat pembuatan sistem operasi ini setelah pemerintah Amerika Serikat memasukkan nama Huawei ke dalam daftar bernama "entity list".

Perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut tidak diperkenankan membeli komponen dalam bentuk software dan hardware ke perusahaan asal AS, tanpa seizin pemerintah AS.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved