7 Fakta Bom Bunuh Diri di Kartasura, Pelaku Disebut Berubah Sejak Lulus dan Mulai Jarang ke Masjid
Bom bunuh diri Kartasura ini meledak Senin tengah malam. Pelaku bom Solo itu masih dirawat karena mengalami luka parah
Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura Disebut Berubah Sejak Lulus Sekolah dan Mulai Jarang ke Masjid
TRIBUNPADANG.COM - Bom bunuh diri meledak di Kartasura, Senin (4/6/2019) jelang tengah malam.
Bom bunuh diri Kartasura ini meledak di depan pos pengamanan atau Pospam Kartasura.
Saat ini, pelaku bom Solo itu masih dirawat karena mengalami luka di sejumlah bagian tubuh.
Berikut sejumlah fakta ledakan bom di Kartasura melansir TribunSolo.
1. Pelaku Berumur 22 Tahun
Dari informasi yang diperoleh TribunSolo.com, terduga pelaku bernama RA
Sehari-hari, dia dikenal suka berburu burung liar.
• UPDATE Bom Bunuh Diri di Solo, Saksi Mata Ungkap Aktivitas Pelaku Sebelum Beraksi, Duduk di Trotoar
• LIVE Kondisi Terkini Lokasi Ledakan Bom Bunuh Diri di Solo, Saksi Mata Ungkap Lihat Asap Mengepul
Pria berusia 22 tahun tersebut beralamatkan di Dusun Kranggan Kulon, Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Oleh warga, pria ini dikenal sebagai sosok yang tertutup setelah lulus dari Madrasah Aliyah Negeri.
Dulu dia kerap mendatangi masjid.

Namun setelah lulus sekolah Rofik jarang terlihat di masjid.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).
"Biasanya dulu ke masjid tapi sekarang nggak pernah," kata Sudalmanto kepada TribunSolo.com.
"Nggak pernah berinteraksi di kampung," imbuhnya.
Sudalmanto menjelaskan, RA tidak memiliki pekerjaan tetap.
Sehari-sehari, Rofik disebut kerja serabutan sebagai penangkap burung.
• Saksi Mata Bom Bunuh Diri Meledak di Solo, Suara Ledakan dan Asap Mengepul dari Arah Tugu Kartasura
• BREAKING NEWS: Bom Bunuh Diri Meledak di Solo, Pelaku Masih Hidup Dilarikan ke PKU Kartosuro
Rofik juga pernah berjualan gorengan.
"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung," kata Sudalmanto.
"Sempat jualan gorengan," imbuhnya.
Pelaku sempat kuliah di salah satu perguruan tinggi, namun tak selesai dan memilih keluar.

2. Pelaku Jalan Pakai Headset
Seorang saksi bernama Rakian Rangga Putra Perdana mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 22.20 WIB.
"Saat saya membetulkan TOA di pos pantau Pospam 1 Tugu Kartasura, saya melihat orang yang tidak dikenal berjalan dari arah Selatan berjalan menuju Pospantau Pospam Tugu Kartasura."
"Dia memakai Kaos warna hitam dan celana Jeans dengan menggunakan headset," jelasnya.
• Rahasia Resep Rendang Daging Sapi Agar Tahan Lama & Bisa Dimakan Seusai Lebaran, Masak hingga 6 Jam
• Lokasi Shalat Idul Fitri 1440 H / 2019 M di Padang, Masjid Agung Nurul Iman Alternatif Bila Hujan
Kemudian Rangga melihat orang yang tidak dikenal tersebut duduk di trotoar depan Pos Pantau Pospam Tugu Kartasura.
Kemudian sekitar pukul 22.30 WIB terjadi ledakan di depan Pos Pantau Pospam Tugu Kartasura yang mengakibatkan orang tidak dikenal tersebut luka-luka.
Dia bersama anggota Polri yang berada di Pos Pantau Pospam tugu Kartasura menyelamatkan diri dan mensterilkan TKP.
Orang yang tidak dikenal tersebut tergeletak dengan kondisi luka-luka.
Dalam pemeriksaan, pelaku diidentifikasi bernama Rofik Asharudin (22)
3. Kaki Masih Bergerak
Insiden bom bunuh diri terjadi di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 di Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin (3/6/2019) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Vino, 25 tahun, saksi mata di lokasi kejadian menyebut ada seorang lelaki yang tergeletak usai ledakan.
"Suara ledakan seperti bom meletus," kata dia kepada awak media.
"Waktu saya lihat, kakinya masih bergerak," imbuhnya.
• Dirpolair Polda Sumbar Sebut Masih Ada yang Gunakan Bom Untuk Alat Tangkap
4. Kesaksian Dokter Jaga
Pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) atau Pos Polisi Tugu Kartasura diketahui masih hidup.
Pelaku sempat mendapatkan pertolongan pertama di RS PKU Muhammadiyah Kartasura.
Rumah sakit ini berjarak 100 meter dari lokasi kejadian.
Dokter jaga RS PKU Muhammadiyah Kartasura, Ahmad Farji Purna Aji, menjadi salah satu dokter yang menangani pelaku.
Ahmad mengatakan, pelaku dibawa oleh polisi ke rumah sakit dengan mobil patroli milik Polsek Kartasura yang dijaga ketat.
"Datang sebelum pukul 24.00 WIB dalam kondisi terluka cukup parah," katanya kepada TribunSolo.com di rumah sakit yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Senin (3/6/2019).
Ahmad menerangkan, dia bersama perawat melakukan pertolongan di IGD dengan memberikan infus atau oksigen.
"Ada luka yang dijahit," tuturnya singkat.
Tapi Ahmad enggan membeberkan bagian apa saja yang mendapat jahitan karena luka robek dari ledakan bom bunuh diri.
"Habis itu langsung dirujuk ke RS Ortopedi di Jalan Ahmad Yani, hanya berjarak beberapa KM dari sini," tuturnya.
5.Dirujuk ke RS Bhayangkara Prof Dr Awalodin Djamin di Semarang
Pelaku bom bunuh diri Rofik Asharudin (22) yang mengalami luka parah akibat ledakan di Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura, dibawa ke RS Bhayangkara Prof Dr Awalodin Djamin di Semarang.
Dari pantauan TribunSolo.com, pelaku sempat mendapat pertolongan pertama di RS PKU Muhammadiyah Kartasura usai dibawa polisi.
Kemudian pelaku dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof Dr R Soeharso Surakarta dan akhirnya dirawat selama beberapa jam di RSUD Dr Moewardi Solo.
Di RSUD milik Pemprov Jateng itu, pelaku yang mengalami luka pada bagian perut, pinggang, tangan hingga kaki tiba di RSUD Dr Moewardi Solo sekitar pukul 01.00 WIB dan dirawat di IGD dengan pengawalan polisi sangat ketat.
Namun pada pukul 04.10 ada mobil ambulance dari Polresta Solo datang, Dokkes Polda Jateng dan sejumlah kendaraan lain membawa pelaku yang diketahui kritis ke RS Bhayangkara Prof Dr Awalodin DJamin di Semarang.
"Dibawa ke Semarang," ucap salah seorang petugas singkat.
Pelaku lantas dimasukkan ke dalam ambulance dan keluar dari rumah sakit pukul 04.20 WIB.
6. Lekatkan Peledak
Menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, pelaku pengeboman yang sudah teridentifakasi satu orang.
Pelaku yang melakukan ledakan di Pospam 01 Kartasura ini, gagal melukai petugas, sehingga korban dalam kejadian ini hanya pelaku pemboman.
"Korban satu orang, yang menjadi korban itu terduga pelaku."
"Dia terduga pelaku karena bahan peledak menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki," katanya usai meninjau lokasi ledakan, Selasa (4/6/2019).
Dia menambahkan, pelaku saat ini kritis dan dilarikan di rumah sakit, serta mendapatkan pengawalan ketat dari petugas keamanan.
"Belum ada korban lain, petugas kami tidak terluka, dan kejadian itu juga tidak melukai masyarakat disekitar lokasi," katanya.
7. Tak Jauh dari Markas Kopassus
Pos Pengamanan yang menjadi lokasi bom bunuh diri, baru saja dibuat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Pos itu dibuat untuk kegiatan pemantauan dan pengamanan arus mudik.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Pospam tersebut terletak di persimpangan di simpang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Lokasi tersebut ternyata tidak jauh dari Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kandang Menjangan, Kartasura.
Lokasi bom bunuh diri diperkirakan sekitar 1 kilometer dari Markas Kopassus.
Saat kejadian, terdapat 7 petugas penjaga pos yang piket.
Empat orang petugas berada di dalam pos.
Dan tiga lainnya sedang mengatur lalu lintas di sekitar Simpang Tiga Kartasura, yang saat itu lalu lintas cukup padat.
Tidak ada satu pun petugas yang terluka karena insiden ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 6 Fakta Insiden Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura, Watak Pelaku Berubah Sejak Lulus Madrasah, http://solo.tribunnews.com/2019/06/04/6-fakta-insiden-bom-bunuh-diri-di-pos-polisi-kartasura-watak-pelaku-berubah-sejak-lulus-madrasah?page=all.
Editor: Aji Bramastra