Jelang Lebaran
FENOMENA Antrean dan Berdesak-desakan Demi Tukar Uang Receh Menjelang Lebaran
Hingga hari terakhir, Rabu (28/5/2019) batas akhir jadwal penukarkan recehan uang kertas di loket pelayanan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Ba
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Hingga hari terakhir, Rabu (28/5/2019) batas akhir jadwal penukarkan recehan uang kertas di loket pelayanan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) masih ramai peminat.
BI Sumbar telah membuka layanan tersebut semenjak, tanggal 23 Mei 2019 di Kampus BRI, Pasar Baru dan 27 hingga 29 Mei 2019 di Masjid Raya Sumbar.
Sampai sejauh ini, warga yang berniat untuk mengambil kupon penukaran uang recehan melalui BI beberapa hari terakhir makin ramai.
Pantauan TribunPadang.com, Rabu (28/5/2019) warga sudah mulai banyak berdatangan untuk mengambil nomor antrran terlebih dahulu di areal Masjid Raya Sumbar Kota Padang.
Sebelumnya, warga yang telah berdatangan semenjak pagi menunggu jadwal loket pengambilan kupon mulai pukul 07.00 WIB.

Membeludaknya warga yang ingin mengambil kupon, sehingga membuat petugas BI, didampingi seorang petugas keamanan pagi itu jadi kewalahan.
Pemandangan yang ditemui di teras belakang Masjid Raya Sumbar Kota Padang berbeda dengan layanan serupa sepekan lalu.
Pelayanan hari ke lima ini dilakukan di Kampus UPI Lubuk Begalung, Selasa (21/5/2019) pukul 09.00 WIB.
Pemberitaan sebelumnya, menjelang lebaran pihak BI Sumbar juga membuka layanan penukaran uang pecahan kecil dalam bentuk baru.
Seperti halnya Masrul (61) seorang warga mengaku dirinya bersama anaknya sudah datang sejak pukul 06.30 WIB.
"Gapapa saya datang lebih cepat, biar urusannya cepat," ungkapnya.
Masrul menukarkan uang pecahan Rp 5 ribu sebanyak satu ikat dan pecahan Rp 2 ribu empat ikat.
Dirinya beralasan nantinya duit ini akan dibagikan kepada kemenakan, cucu, sanak saudara di kampungnya Pesisir Selatan.
"Lebaran nanti butuh uang kecil, anak-anak pasti senang dapek piting tagang, nanti kasih selembar dua lembar saja mereka sudah senang, yang penting pitih tagang," tuturnya sambil tersenyum.
Bagi pria yang berprofesi sebagai nelayan ini, waktu lebaran adalah waktu menghabiskan uang setelah 11 bulan lamanya bekerja.