Suka Duka Guru Ngaji Anak Berkebutuhan Khusus di Padang, Ada Murid yang Belajar Sambil Berlarian
Suka Duka Guru Ngaji Anak Berkebutuhan Khusus di Padang, Ada Murid yang Senang Belajar Sambil Berlarian
Penulis: Nadia Nazar | Editor: Saridal Maijar
Menurutnya kini muridnya itu sudah bisa melaksanakan gerakan salat.
"Waktu awal susah berdiri, sekarang sudah bisa gerakan salat meskipun baru satu rakaat," ujarnya.
• Menjamu Persib Bandung, Pelatih Semen Padang Waspadai Tiga Pemain yang Dianggap Berbahaya
Bacaan salatnya pun, katanya, sudah mulai lancar.
Tak hanya itu, tiga surat pendek (An-Nas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas) sudah bisa dilafazkan oleh muridnya ini.
"Sudah mulai lancar tiga surat pendek, meskipun harus tetap dibimbing karena dia masih gamau baca sendiri, jadi bacanya bareng," tuturnya.
Menurutnya, mengajar anak-anak harus mempunya kesabaran yang ekstra, apalagi anak berkebutuhan khusus.

"Saya pribadi tamatan bidang ekonomi, ternyata ngajarin anak-anak itu butuh kesabaran luar biasa," ucapnya sambil tersenyum.
Dari pengalaman belajarnya ini menjadikan dirinya juga belajar, begitulah seorang orang tua nantinya yang harus memiliki bahasa seorang ibu.
• Jelang Lebaran BPOM Kota Padang Temukan Pangan Kedaluwarsa di 11 Kabupaten/Kota Sumatera Barat
"Jadi mengerti sulitnya orangtua mengerti mau anaknya, gimana susahnya membimbing anak, gimanapun harus tetap sabar tentunya," pungkas Nia.
Ia memaklumi sikap anak di bawah umur masih sulit untuk diatur dan masih senang bermain.
Dari ceritanya, bahkan ada yang senangnya belajar sambil berlarian.
Baginya, dari kesenangan dan keributannya itulah waktu yang tepat untuk masuk mengajarinya.
"Selain belajar, fungsi guru di sini juga sekaligus menjadi teman, sahabat, kakak, orangtua, hingga anak tidak merasa diajari dan diperintah, tapi malah dalam proses belajar ini kita sama-sama belajar," tutupnya.(*)