Permintaan Daging Sapi Jelang Lebaran Meningkat, Harga Daging Naik Hingga Rp 120 Ribu Per Kilogram
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H / 2019 M harga daging sapi mengalami kenaikan. Menurut informasi yang didapatkan harga daging sapi sebelumnya R
Penulis: Nadia Nazar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Nadia Nazar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H / 2019 M harga daging sapi mengalami kenaikan.
Menurut informasi yang didapatkan harga daging sapi sebelumnya Rp 110 ribu kini menjadi Rp 120 ribu.
"Pengeluaran dan modal bertambah, tentu kami jadinya juga menaikkan harga," kata Rahmat Hidayat pedagang daging sapi di Pasar Raden Saleh, Selasa (28/5/2019).
Rahmat mengatakan kenaikan ini hanya berlangsung hingga lebaran selesai.
"Kalau kami naik sejak dua hari yang lalu, itupun kami pastikan setelah lebaran harga kembali normal," ujar pria berusia 29 tahun ini.
• Ada Rendang Lele Seharga Rp 35 Ribu per Pack di Pasar Murah di Kota Padang
• Jelang Lebaran BPOM Perketat Pengawasan Makanan di Sejumlah Pusat Perbelanjaan di Kota Padang
• Basarnas Kota Padang Siagakan 74 Personel untuk Pengamanan Lebaran
Harga daging sapi yang ia jual, kata dia bisa lebih murah dibandingkan harga daging sapi yang dijual pedagang lain karena daging sapi tersebut langsung ia potong sendiri.
"Kalau saya cari sapi sendiri, misalnya nanti siang saya cari ternak sapi, kalau dapat satu hingga dua ekor dan harga cocok saya bawa pulang, lalu dipotong buat esoknya," jelasnya kepada TribunPadang.com.
Ia biasa mendapatkan sapi ini dari daerah Lubuk Alung dan Muara Paneh, Kota Solok.
Meskipun harga naik, namun kata Rahmat permintaan konsumen terhadap daging sapi di Pasar Raden Saleh Padang kini juga meningkat.
Pasalnya, pada hari biasa ia hanya mampu menjual sebanyak 100 kilogram daging sapi, namun saat Ramadan ini ia mampu menjual hingga 250 kilogram per hari.
"Bahkan dua hari sebelum lebaran bisa sampai 600-700 kilogram per hari nya," sebut Rahmat.
Menurutnya, sudah biasa harga daging tujuh hari sebelum dan sesudah Ramadan mengalami kenaikan harga.
"Selain itu kami kembali menjual dengan harga normal," sambungnya.
Tak bisa dipungkiri beberapa pembeli mengeluh karena kenaikan harga ini.
Namun, kata dia, banyak juga pembeli yang maklum penyebab terjadinya kenaikan harga tersebut.
"Apalagi kalau sudah langganan, mereka tetap beli. Tapi ya mau gimana emang modal yang naik, tentu kita juga naik. Yang jelas kita jamin saat lebaran selesai kita kembali dengan harga normal," tutur Rahmat.
Rahmat mengatakan daging padat masih incaran pembeli, terutama bagi yang ingin terhindar dari kolesterol.
Lalu, katanya, bagi daging yang terdapat lemak yang menempel di daging tersebut ia bandrol dengan harga Rp 110 ribu per kilogram.
• Selama Libur Lebaran 2019, Bank-bank BUMN Tetapi Beroperasi Melayani Nasabah
• TRIBUNWIKI : Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi saat Lebaran di Tanah Datar, Sumatera Barat
• Ucapan Penuh Makna Selamat Lebaran Idul Fitri 2019, Bisa Kirim Grup WhatsApp hingga Facebook
"Biasanya juga ada yang minat daging pakai lemaknya, biasanya mereka untuk bikin sup atau asam padeh, kita beri ibarat potongan hargalah, biasanya hari biasa kita jual Rp 100 ribu saja per kilogram," jelasnya.
Begitu juga dengan harga daging ayam mengalami kenaikan.
Mega Silvia pedagang daging ayam potong di Pasar Raden Saleh mengatakan sejak hari Minggu lalu harga daging ayam naik.
Untuk harga ayam ukuran menengah dan besar sebelumnya Rp 19.500 kini menjadi Rp 21.500 per kilogram.
Sedangkan harga untuk ayam ukuran kecil Rp 22.500 per kilogram.
"Sejak hari Minggu naik, pagi ini juga baru naik hingga Rp 2.500 selisihnya dibandingkan harga sebelumnya," kata Mega.
Menurutnya, bulan puasa tahun ini orang lebih banyak berbelanja dibandingkan puasa tahun lalu.
"Alhamdulillah tidak ada penyusutan dalam daya beli, gatau kalau penjual yang lain," katanya kepada TribunPadang.com. (*)