Wagub Sumbar Ungkap Pemindahan Trase Jalan Tol Padang Pekanbaru Sudah Disetujui Kementerian PUPR
Pemindahan trase ini berlaku untuk jalan tol Padang Pekanbaru yang melewati Sicincin dan Lubuk ALung
Wagub Sumbar Ungkap Pemindahan Trase Jalan Tol Padang Pekanbaru Sudah Disetujui Kementerian PUPR
TRIBUNPADANG.COM - Kabar terbaru pembangunan jalan tol Padang Pekanbaru yang sempat diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Pemindahan trase jalan tol Padang Pekanbaru disetujui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pemindahan trase ini berlaku untuk jalan tol Padang Pekanbaru yang melewati Sicincin dan Lubuk ALung
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menuturkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setuju untuk mengganti trase jalan tol Padang Pariaman - Pekanbaru yang melewati Sicincin dan Lubuk Alung.
• Trase Jalan Tol Padang Pariaman - Pekanbaru Dipindahkan, Wagub Sumbar: Ini Permintaan Masyarakat
"Alhamdulillah, sudah ada persetujuan dari kementerian PUPR bahwa kita akan mengubah trase jalan tol Padang Pariaman - Pekanbaru yang melewati Sicincin dan Lubuk Alung.

Ini sesuai dengan permintaan masyarakat," kata Nasrul Abit saat melakukan safari Ramadan ke Masjid Jami' Muhammadiyah Sicincin, Rabu (22/5/2019).
Pembangunan tol Padang Pariaman - Pekanbaru yang melewati Sicincin dan Lubuk Alung masih terkendala.
Wali Nagari Sicincin, Aji Nurkalis mengatakan, masyarakat khawatir trase yang telah ditetapkan akan menimbulkan kerugian karena melindas lahan pertanian masyarakat.
Oleh karena itu, masyarakat mengusulkan pemerintah mengganti trase jalan tol Padang Pariaman-Pekanbaru.
"Mereka ingin trase jalan tol dipindahkan ke arah timur yang lahannya tidak banyak dihuni oleh masyarakat," kata Aji Nurkalis.
• Pembangunan Tol Padang - Pekanbaru dan Stadion Utama Sumbar Terkendala Pembebasan Lahan
Menanggapi permintaan masyarakat, Pemprov Sumbar mengusulkan perubahan trase kepada Pemerintah Pusat.
Nasrul Abit meminta kepala daerah dan OPD terkait membantu agar pembangunan tol lancar ke depannya.
"Saya meminta bantuan kepala daerah dan semua OPD terkait untuk membantu kelancaran jalan tol. Mudah-mudahan bisa dibantu sehingga bisa dilanjutkan pematokan.
Setelah itu, kita turunkan tim penilai atau appraisal untuk menetapkan harga," sambung Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga berharap OPD terkait menyiapkan dokumen transaksi tanah yang terjadi di daerah setempat untuk dijadikan acuan tim penilai atau appraisal dalam rangka penetapan harga.
Melansir Kompas.com 5 April 2019, rencana pembangunan jalan tol Padang pekanbaru terkendala pembebasan lahan.
• Tol Trans Sumatera di Lampung Telah Diresmikan, Apa Kabarnya Tol Padang-Pekanbaru?
Dari 109 bidang tanah warga yang dilalui tol di Kabupaten Padang Pariaman, baru 30 bidang tanah yang sudah dibebaskan.
Nasrul Abit menuturkan pendekatan terus dilakukan pada masyarakat secara bertahap. Awalnya cuma 5 bidang yang bisa dibebaskan.
Bertahap menjadi sembilan hingga 30 bidang saat diwawancari 5 April silam.
Groundbreaking Jalan Tol Padang Pekanbaru ini dilakukan Presiden Joko Widodo 9 Februari 2018 lalu.
Direncanakan pembangunan jalan tol ini sepanjang 244 kilometer.
Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru menelan anggaran Rp78,09 triliun, dan akan selesai pada 2023 mendatang.
• Penjualan Toko Online Menurun Akibat Pembatasan Akses WhatsApp, Instagram dan Facebook
Ada beberapa tahap pengerjaannya.
Untuk tahap I, menghubungkan Padang-Sicincin sepanjang 28 kilometer.
Melansir Tribunwow, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan jika pembangunan ini membutuhkan investasi senilai Rp 78.09 triliun.
Dengan rincian, Untuk Seksi 1, investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 4,88 triliun.
Empat seksi lainnya yaitu Seksi 2 Sicincin-Payakumbuh (78 kilometer) sebesar Rp 32,93 triliun.
Seksi 3 Payakumbuh-Pangkalan (45 kilometer) sebesar Rp 15,47 triliun.
Seksi 4 Pangkalan-Bangkinang (56 kilometer) sebesar Rp 18,86 triliun.
• Profil Empat Tim Kuasa Prabowo-Sandi, Mantan Pimpinan KPK, Pakar Hukum hingga Eks Pejabat Negara
Seksi 5 Bangkinang-Pekanbaru (37 kilometer) sebesar Rp 5,95 triliun.
Pembayaran lahan proyek tol ini akan dilakukan dengan dana talangan dari PT Hutama Karya Persero.
Sedangkan pembebasan lahannya akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Biaya investasi yang tak sedikit itu selain digunakan untuk pembangunan jalan tol, nantinya juga akan dipakai untuk membuat terowongan.
Terowongan ini rencananya akan menembus pegungunan Bukit Barisan, dengan jumlah lima buah dan total panjang 8,95 kilometer.
Terowongan ini digunakan untuk memperpendek jarak tempuh setidaknya 11 km, selain untuk menjaga alam Bukit Barisan.(*)