Ramadan

Surau Batu di Kalumbuk Padang, Tempat Menyusun Strategi Perang hingga Berdiri Tugu Bambu Runcing

Surau Batu Muthmainnah Kalumbuk di Kota Padang pernah dijadikan sebagai tempat menyusun stategi perang melawan penjajah.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Surau Batu Muthmainnah Kalumbuk terletak di Jalan Raya Kalumbuk, Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat. 

Pada malam hari di bulan Ramadan, surau juga ramai dikunjungi warga untuk salat tarawih  11 rakaat dengan empat salam.

"Seusai salat, siswa akan meminta ustaz atau pengurus masjid menandatangani buku agenda Ramadan mereka," tambah Martius.

Masjid Agung Nurul Iman Sediakan Takjil Gratis Selama Ramadan, Ada 150 Porsi Takjil Setiap Harinya

Tugu bambu runcing bediri di samping Surau Batu Muthmainnah Kalumbuk.
Tugu bambu runcing bediri di samping Surau Batu Muthmainnah Kalumbuk. (TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA)

Tugu Bambu Runcing

Tepat di samping Surau Batu terdapat tugu perjuangan yang menjulang tinggi. Tugu dari batu itu menyerupai tiga batang bambu runcing.

Tetua di sana mengatakan, tugu bambu di surau mengingatkan akan perjuangan Djamaluddin Wak Ketok, seorang tokoh pejuang sebelum dan setelah kemerdekaan RI.

"Djamaluddin Wak Ketok merupakan seorang tokoh yang melegenda di Kuranji.

Ia melegenda ketika bergabung dalam Batalyon Harimau Kuranji yang dipimpin Mayor Ahmad Husein," kata keponakan Jamaluddin Wak Ketok, Mayarni Abdullah (70).

Pada dinding tugu perjuangan, terpampang ukiran sejarah perjuangan.

Bom Pernah Meledak di Masjid Nurul Iman Padang, Kaca Pecah, Lantai Retak, Pelakunya Masih Misterius

Mulai dari nama-nama tim yang tergabung dalam Dewan Perjuangan, yaitu Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Hizbulah (Tentara Allah), Temi, Laskar Muslimin (Lasmi), Majelis Tinggi Kerapatan Adat Minangkabau (MTKAM), Pemuda Republik Indonesia (PRI), Barisan Istimewa (BI), Keputrian Republik Indonesia (KRI) dan Sabil Muslimat.

Pada sisi lainnya tertulis tujuan Dewan Perjuangan, pembagian tugas, strategi yang dipakai dalam peperangan, dan persenjataan yang dimiliki.

Di sana juga tertulis waktu Penyerangan Rimbo Kaluang, yakni 21 Februari 1946 oleh TKR dan barisan barisan dibawah komando Mayor Ahmad Hussien.

Dalam pertempuran itu, gugur Kopral Rifai. Sementara yang hilang Kopral Bahar. Di pihak musuh banyak yang gugur dan luka berat atau ringan.

Saat itu Surau Batu menjadi markas utama Dewan Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia (DPKRI) atau dikenal juga dengan sebutan Dewan Perjuangan Rakyat Padang (DPRP).

Surau Batu Muthmainnah Kalumbuk terletak di Jalan Raya Kalumbuk, Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Surau Batu Muthmainnah Kalumbuk terletak di Jalan Raya Kalumbuk, Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat. (TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA)

Nama-nama Penceramah, Judul Ceramah dan Imam Salat Tarawih di Masjid Nurul Iman Padang

"Surau digunakan sebagai tempat menyusun strategi perang. Kemudian juga tempat menyimpan senjata perang," kata Mayarni Abdullah.

Mayarni Abdullah mengatakan, pada masa bagolak, Jamaluddin Wak Ketok meninggal dunia.

Bagi Mayarni Abdullah, Wak Ketok adalah sosok yang berani dan banyak akal. Kemudian ia juga taat agama.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved