Bom Pernah Meledak di Masjid Nurul Iman Padang, Kaca Pecah, Lantai Retak, Pelakunya Masih Misterius
Ternyata, bom pernah meledak di Masjid Nurul Iman Padang, hingga kini belum diketahui siapa pelakunya.
Penulis: Nadia Nazar | Editor: Saridal Maijar
Ternyata, bom pernah meledak di Masjid Nurul Iman Padang, hingga kini belum diketahui siapa pelakunya.
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Nadia Nazar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Masjid Nurul Iman Padang berlokasi di ujung Jalan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat ( Sumbar).
Dari dokumen yang ada, peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan pada tanggal 26 September 1958.
Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Kiyai Haji Mushlih yang saat menjabat sebagai ketua Missi Kementrian Agama RI.
Bangunan masjid ini terletak di atas lahan seluas 1,18 hektar yang terdiri dua lantai dengan luas masing-masing 2,674 meter kubik.
Meski diguncang gempa pada 30 September 2009 lalu, namun masjid yang dibangun berlantai dua ini tetap kokoh.
• Nama-nama Penceramah, Judul Ceramah dan Imam Salat Tarawih di Masjid Nurul Iman Padang
Namun loteng lantai II berguguran, kemudian dilakukan renovasi dengan mengembalikan seperti semula.
Yaitu lantai I tempat salat berjamaah dan lantai II difungsikan sebagai sarana perkantoran dan ruangan pertemuan.
Masjid Nurul Iman yang kini berdiri merupakan bangunan yang lahir dari proses renovasi total.
Bangunan masjid modern berarsitektur masjid universal dengan ciri bangunan berkubah besar di bangunan masjid utama.
Dilengkapi dengan sebuah bangunan menara yang terpisah dari bangunan utama masjid.
Termasuk ke dalam masjid terbesar di Kota Padang ini, disangga oleh 30 tiang.
16 Tiang di antaranya adalah tiang penyangga utama yang berada di tengah bangunan masjid.

• Banyak yang Tak Tahu, Masjid Nurul Iman Padang Dulu bernama Nurul Aman, Simak Sejarahnya
Selain bangunannya yang kokoh, Masjid Nurul Iman juga memiliki konsep nilai seni dan artistik yang tinggi.
Konsep model bangunan Masjid Nurul Iman diambil dari konsep Bangunan Jakarta Islamic Center (JIC), dipadu dengan arsitektur Masjid Atiin di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Nuansa warna hijau mendominasi kubah masjid dan menara, serta dihiasi dengan motif bintang segi delapan pada ornamen dinding bangunan masjid.
Hal tersebut memiliki makna dan simbol keseimbangan dari nilai-nilai kebesaran serta keagungan agama Islam, sebagaimana masjid di Timur Tengah.
Sedangkan kubah masjid ini bermotifkan ketupat yang memiliki makna keindahan nilai-nilai kemoderatan bangunan masjid yang terdapat di Istanbul, Turki, dipadu dengan identitas nilai-nilai seni dan budaya Islam Nusantara.
Namun siapa sangka, masjid yang berdiri megah ini pernah meledak bom di dalamnya.
• Masjid Muhammadan di Padang, Didirikan Muslim Asal India 2 Abad Lalu, Serak Gulo Jadi Tradisi
Sekretaris Umum Masjid Agung Nurul Iman, Sudarman menceritakan, pada 11 November 1976, Masjid Nurul Iman pernah dibom oleh orang tak dikenal.
Hingga saat ini, kata dia, pelakunya masih misterius. Kata dia, pelaku bom tersebut belum berhasil ditangkap oleh pihak berwenang.
"Menurut ceritanya, titik bom berada pada tiang lantai II menuju lantai III.
Ledakan bom mengakibatkan lantai retak dan sekeliling masjid yang memiliki konstruksi kaca pecah berantakan," kata Sudarman.
Berdasarkan keterangan dari pihak keamanan pada waktu itu, di bawah Pangkomkamtib Sudomo, bom tersebut sepertinya diatur dan direncanakan untuk diledakkan pada pelaksanaan salat Jumat.
"Namun bom tersebut meledak lebih awal, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," tuturnya.

• TRIBUNWIKI : 4 Masjid dan Surau Tua Bersejarah di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Nama Masjid Diganti
Lokasi pembangunan Masjid Nurul Iman ini sebelumnya adalah tanah kosong milik Pemerintahan Kota Padang.
Awalnya pembangunan masjid ini mendapati dana yang berasal dari bantuan Kepala Operasi Daerah Militer.
Berikutnya, bantuan atas sumbangan Menteri Agama dan lebih dari itu dikumpulkan sumbangan berupa infak, wakaf, sedekah, dan zakat dari kaum muslimin baik di Kota Padang maupun Sumatera Barat.
Beberapa tahun kemudian sampai pertengahan tahun 1965, dana untuk pembangunan masjid mulai melemah.
"Pasca Gerakan 30 September secara resmi pembangunan masjid ini dibantu pemerintah, kisaran tahun 1966," ujar Sekretaris Umum Masjid Agung Nurul Iman, Sudarman.
Sudarman mengatakan, pada tahun 2017 masjid ini diserahkan sebagai aset Pemerintah Kota Padang, dan dikelola oleh Pemerintah Kota Padang.
• Fatimah: Alhamdulillah, Bisa Menikmati Berbuka Puasa di Masjid Raya Sumbar
Meskipun belum berusia ratusan tahun, masjid ini memiliki sejarah tersendiri.
Masjid ini ternyata dulu bernama Masjid Nurul Aman. Pada 10 Maret 1966, Masjid Nurul Aman berganti nama menjadi Masjid Nurul Iman.
Menurut penuturannya, hal tersebut dilatarbelakangi oleh saran yang berkembang dari jemaah dan beberapa orang pemuka agama.
Mereka berpendapat, kaidah kata-kata Nurul Aman tidak biasa dalam rangkaian kata-kata bahasa Arab.
"Lalu diusulkan untuk mengganti dengan menggunakan kata-kata Islami,” jelasnya.
Maka dari itu, untuk menjaga agar tidak terlalu jauh bergeser dari nama yang lama, diusulkanlah nama baru masjid ini menjadi Nurul Iman.
Di mana usul tersebut kemudian dilanjutkan ke Gubernur Sumatera Barat dan mendapati respon yang baik.(*)