Presiden Jokowi Widodo Tidak Main-main Soal Pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI
Keseriusan Presiden Joko Widodo atas rencana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta dibuktikan dengan meninjau la
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Kabupaten Gunung Mas merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas tahun 2002 silam.
Kabupaten yang ibu kotanya bernama Kuala Kurun itu memiliki luas sekitar 10.804 kilometer (Km) persegi dan saat ini dihuni 109.947 jiwa.
Wilayah ini tergolong dataran tinggi yang berpotensi untuk dijadikan daerah perkebunan.
Daerah ini berada di ketinggian sekitar 100 hingga 500 meter di atas permukaan air laut.
Kepada wartawan, Jokowi memastikan bahwa pemerintah mengkaji seluruh aspek, yakni sosiologi, lingkungan, kebencanaan, sosial-politik, ketersediaan air bersih, topografi dan lain sebagainya.
“Semuanya akan dicek, dilihat, dikalkulasi oleh tim. Saya hanya melihat lapangannya, kemudian biar ada feeling begitu. Nah, nanti dalam memutuskan biar tidak salah,” ujar Jokowi.
3 Kawasan Segitiga
Ketiga, Jokowi menyambangi kawasan yang disebut ‘Kawasan Segitiga’.
Nama itu diambil karena daerah itu berada di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten
Gunung Mas yang seluruhnya masuk ke wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Selain itu, Presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah memiliki visi untuk menjadikan salah satu wilayah di provinsi
ini sebagai ibu kota negara, tepatnya di Palangkaraya.
“Beliau dulu memilih kemungkinan kan juga pasti ada alasan-alasan khusus dan alasan besar. Itu yang juga dilihat. Enggak mungkin sebuah keputusan disampaikan tanpa sebuah argumentasi data dan fakta lapangan yang matang,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, dari sisi luas, wilayah inilah yang memang paling siap dibandingkan alternatif pertama dan kedua.
Dibandingkan dua daerah sebelumnya, kawasan ini pun memiliki keunggulan dari sisi kebencanaan dan ketersediaan lahan yang sangat luas.
