Puasa Hari Pertama Satpol PP Kota Padang Tertibkan Bangunan Liar di Jalan Bypass
Satpol PP melakukan penertiban bangunan liar di Jalan By Pass Lama Km 9 No 69, Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4/2019).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan wartawan TtibunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Satpol PP melakukan penertiban bangunan liar di Jalan By Pass Lama Km 9 No 69, Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4/2019).
Puluhan petugas Satpol PP ini melakukan penertiban bangunan liar ini di depan PTCSA sekitar pukul 10:30 WIB.
Pantauan TribunPadang.com, terlihat puluhan Satpol PP Padang menertibkan warung yang yang saat itu dalam kondisi tutup.
Penertiban ini dilakukan saat cuaca sedang hujan lebat.
Saat penertiban pemilik warung tidak berada di lokasi.

• Satpol PP Turunkan 350 Personel Amankan Lokasi Balimau di Kota Padang
• Tempat Hiburan Malam di Padang Wajib Tutup Selama Ramadan, Satpol PP Awasi Pantai Saat Subuh
Satpol PP Kota Padang saat melakukan penertiban ini didampingi oleh SK4 Kota Padang.
Terlihat Satpol PP membawa barang-barang yang ada yang ada di warung mulai dari peralatan masak, kompor gas, barang dagangan, dan puing-puing bangunan.
Walaupun hujan deras, Satpol PP Kota Padang tetap melanjutkan penertiban ini, dan meruntuhkan bangunan liar.
Saat penertiban berlangsung datanglah pemilik warung bernama Desneli (45) dan terlihat ia tidak terima dengan penertiban ini.
Ia tidak terima, dan ia juga marah-marah kepada anggota Satpol PP Kota Padang.
Ia menjelaskan ia memang mendapat surat teguran, namun bukan ia yang menandatangani.
• Gubernur Sumbar Ingatkan ASN: Jangan Ada Pekerjaan Terbengkalai karena Alasan Puasa
• Menghadapi Liga 1 2019, Persib Bandung Mencari Pemain Asing Sekaligus Melepas Beberapa Pemainnya
"Saya saja tidak ada di lokasi, seharusnya tunggu saya dahulu. Ini tidak. Dan, suratnya (teguran) memang sudah, tapi bukan saya yang menantangani," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa ia menginginkan warungnya dikembalikan berdiri seperti sebelumnya.
"Wilayah ini separuh bukanlah milik PT Catur, separoh adalah gudang besi," katanya.
Penertiban ini menarik perhatian masyarakat sekitar.(*)