Satu Tewas dan Tiga Babak Belur Setelah Mereka Dipergoki Menguliti Bangkai Sapi

Seorang pria tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat dihajar gerombolan orang, diduga karena keempat korban ter

Editor: Emil Mahmud
sanovra/tribuntimur.com
ILUSRTASI hewan ternak Sapi 

TRIBUNPADANG.COM - Seorang pria tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat dihajar gerombolan orang, diduga karena keempat korban terpergok saat sedang menguliti bangkai sapi.

Insiden penghukuman tanpa pengadilan terkait sapi kali ini terjadi di negara bagian Jharkhand, pada Kamis (11/4/2019) waktu setempat.

Keempat korban diketahui berasal dari komunitas salah satu agama tertentu di kawasan setempat.

Keempat pria tersebut diduga terpergok warga saat menguliti bangkai sapi di sebuah ladang.

Sekelompok orang lantas mendatangi dan menyerang keempat korban.

"Orang-orang itu membawa tongkat kayu dan besi untuk menyerang keempat orang yang sedang menguliti sapi dengan brutal," ujar ML Meena, pejabat senior kepolisian Jharkhand, dikutip AFP.

"Tiga korban dilaporkan mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit. Sementara dua pria telah ditahan atas tuduhan pembunuhan, sedangkan lima orang masih dalam pengejaran," kata Meena.

Tidak jelas apakah para terdakwa yang ditahan merupakan bagian dari gerombolan main hakim sendiri atau bertindak atas inisiatif mereka sendiri.

Sementara empat orang yang diserang, diketahui berasal dari kelompok suku setempat, telah didakwa dengan tindak pembantaian sapi secara ilegal.

Menurut Meena, tuduhan tersebut didasarkan pada pengakuan seorang warga desa yang mengaku menyaksikan aksi pembunuhan sapi oleh para korban.

"Tetapi hasil penyelidikan sejauh ini menunjukkan bahwa sapi itu mati secara alami. Kami masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh," katanya.

Sapi dianggap sebagai hewan suci oleh umat Hindu di India, dengan beberapa negara bagian di India telah melarang tindakan penyembelihan atau konsumsi daging sapi, salah satunya Jharkhand.

Selain negara bagian Jharkhanrd, 19 negara bagian lain di India juga memberlakukan peraturan serupa.

Namun penyembelihan untuk kerbau maupun lembu masih diperbolehkan.

Data dari Human Rights Watch menyebut sudah ada 44 orang tewas akibat kekerasan yang berkaitan dengan sapi antara Mei 2015 hingga Desember tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved