JEJAK - ISIS di Filipina, Kerusakan Marawi Sama Parahnya dengan Kota Raqqa di Suriah

Norodin Lucman berasal dari sebuah keluarga dengan pengaruh Muslim yang kuat di Kota Marawi, kota berkibarnya bendera hitam ISIS

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/TRIBUN JAGJA
ILUSTRASI - Suasana evakuasi wanita, anak-anak, lansia dan yang luka-luka dari Kota Baghouz, Suriah. Mereka harus mendaki bukit guna mencapai titik kumpul yang dikontrol pasukan Kurdistan 

Antara Persaingan dan Korupsi

Masa kepemimpinan Presiden Duterte akan berakhir pada tahun 2021 dan tidak ada jaminan penggantinya nanti akan melanjutkan janji pemberian daerah otonomi ini.

Kemungkinan lainnya adalah adanya konflik dalam tubuh MILF sendiri atau antara MILF dengan kelompok-kelompok Muslim pemberontak lainnya.

Kekhawatiran akan perpecahan antara klan Muslim tradisional di Mindanao juga menjadi perhatian.

Korupsi dan nepotisme juga menjalar di daerah ini. Keduanya bisa menghambat upaya pembentukan daerah otonomi di sini.

Ditambah perang saudara selama empat dekade, yang telah menelan korban lebih 120 ribu korban jiwa dan meninggalkan luka yang dalam.

Daerah-daerah Muslim di Mindanao adalah yang termiskin dan paling tertinggal di Filipina.

Negara garda depan yang baru

"Ketika ISIS di Timur Tengah memutuskan untuk mencari seorang ‘emir' atau pemimpin di daerah ini, mereka tidak memilihnya dari Indonesia atau Malaysia. Mereka memilih orang Filipina,” jelas akademisi Richard Heydarian.

"Mereka percaya garda terdepan ISIS di Asia Tenggara ada di selatan Filipina, bukan di negara Muslim seperti Indonesia atau Malaysia”.

Hanya Filipina yang punya narasi sebuah negara mayoritas Kristiani dengan kelompok minoritas Muslim.

Setelah kejatuhan kekhalifahan ISIS di Suriah dan Irak, Mindanao bisa menjadi pilihan menarik para pejuang ISIS dari mancanegara.

Hutan-hutan yang luas dan area rawa menawarkan banyak ruang untuk bersembunyi.

"Ini adalah pilihan mundur mereka untuk nantiya balas dendam, "jihad pembalasan dendam" jika Anda ingin menyebutnya demikian”, ujar Heydarian.

Pulau Mindanao mudah diakses dengan kapal dari Indonesia dan Malaysia, dua negara yang juga tengah melawan jaringan-jaringan teror atas nama Islam.

Jihadis dari kedua negara ini pernah bergabung dengan ISIS di Timur Tengah dan Marawi. (ga/hp)

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul; Jejak ISIS di Filipina

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved