Sempat Kejar-kejaran dengan Aparat, Bandar Narkoba Tewas Ditembak, Sabu 1,5 Kg Diamankan
Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menembak mati bandar narkoba asal Lampung Tengah.
TRIBUNPADANG.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menembak mati bandar narkoba asal Lampung Tengah.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung Brigjen Pol Tagam Sinaga dengan tegas menyatakan pihaknya tidak bermain-main dalam menindak pengedar narkotika.
Hal inipun dibuktikannya dengan tindakan tegas yang dilakukan pihaknya dalam menggagalkan transaksi sabu seberat 1,5 kilogram di Lampung Tengah.
Dari empat tersangka yang melakukan transaksi sabu, BNNP Lampung menembak mati satu tersangka lantaran berusaha melawan dan melarikan diri.
• Satpol PP Padang Razia Hotel, Tamu Ngacir ke Toilet, 12 Pasangan Diamankan dari Kamar
• PERINGATAN DINI Cuaca Sumbar, Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang dan Petir hingga Pukul 01.00 WIB
Adapun keempatnya yakni Zulkifli, Zulkarnain, Roy Firmali yang merupakan warga Riau dan Andi Gunawan warga Natar yang ditembak mati.
"BNN tidak main-main, tidak ada maaf untuk bandar, dari pada merusak warga Lampung.
Jadi para bandar (narkoba) bekerjalah yang lain, ya nanam-namam singkok atau ubi, harganya juga lumayan," ungkapnya dalam gelar ungkap kasus, Kamis 21 Maret 2019.
Tagam pun menuturkan ungkap kasus peredaran sabu seberat 1,5 kilogram di Lampung Tengah bermula dari informasi masyarakat.
"Kami mendapat informasi ada pengedaran narkotika yang mana baru didatangkan dari Pekanbaru Riau," ucapnya.
• LINK Live Streaming Kualifikasi EURO 2020 Belgia vs Rusia via Supersoccer TV Malam Ini
• Ban Depan Tiba-tiba Lepas, Truk Buaya Hilang Kendali, Rumah Warga di Kuranji Padang Diseruduk
Setelah mendapat informasi tersebut, kata Tagam, Tim Berantas BNNP Lampung mendalami dan melakukan penyelidikan.
"Baru pada hari Minggu, 17 Maret 2019, sekitar pukul 23.30 wib, kami mendapat informasi adanya kurir sabu yang menginap di Hotel Sriwijaya Bandar Jaya, Lampung Tengah," serunya.
Lanjutnya, Tim Berantas melakukan pemantauan di lokasi tersebut dan mendapati satu mobil Daihatshu Ayla yang dikendarai oleh tersangka Andi Gunawan.
"Pria tersebut yang bawa mobil berhenti dan menerima bungkusan hitam melalui jendela mobil, kemudian langsung dicegat Tim Berantas, rupanya tersangka ini berusaha lari dengan memacu mobil," katanya.
• Derita Hafiz Pemuda Asal Sijunjung Sumbar yang Makin Kurus Setelah Terjatuh, Tulang Terlihat Jelas
• Dilema Persija jika Lolos Semifinal Piala Presiden 2019: Membagi Dua Tim atau Merelakan Kekalahan
Lanjut Tagam, Tim Berantas terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap pengemudi Ayla Andi Gunawan.
"Sempat kejar-kejaran namun akhirnya dapat berhenti setelah mobilnya oleng kemudian menabrak jembatan dan masuk ke dalam parit," paparnya.
"Tersangka A sendiri mengalami luka tembak saat dalam pengejaran, maka oleh Tim dilakukan pertolongan dengan membawa ke rumah sakit terdekat, tapi tak tertolong karena kehabisan darah," imbuhnya.
Sementara itu, beber Tagam, tiga tersangka Zulkifli, Zulkarnain, dan Roy Firmali saat ditangkap sempat melawan dan mencoba melarikan diri.
"Sehingga kami terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap ketiganya dengan melumpuhkan kaki mereka," sebutnya.
• Nasib Petempur ISIS Kini, Mengingatkan Drama Perburuan Kaum Yazidis Bertahun Lalu
• Jelang Kualifikasi Euro 2020 Timnas Inggris Kehilangan Pemain Liverpool Trent Alexander-Arnold
Menurut Tagam dari hasil penyidikan, tersangka Andi Gunawan yang ditembak mati adalah bandar narkoba, sementara tiga tersangka lain adalah kurir.
Mereka sudah berkali-kali melakukan transaksi.
"Barang ini (diduga) dari Malaysia dan berhenti di pantai-pantai, begitu (pantai) Medan dan Aceh tutup (penjagaan ketat) dia (pengedar) turun di Riau.
Dan kemarin kan ketemu sampai 60 kilo ditinggal di pantai, jadi mereka menggunakan celah, kalau dijaga ketat, mereka mencari tempat baru," tandas Tagam.
Dilain pihak, tersangka Zulkifli mengaku baru pertama kali mendapat pekerjaan ini.
"Baru sekali, diantar dari Riau ke sini (Lampung)," akunya.
Zulkifli mengaku diiming-iming uang yang tak terhingga oleh seseorang bernama Ali di Riau.
"Gak dikasih tapi diiming-imingin uang tak ternilai, dan rencananya disambut oleh yang ninggal itu," tandas residivis kasus pencurian.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BNN Provinsi Lampung Tembak Mati Bandar Narkoba di Lampung Tengah