Ambruknya ISIS di Baghouz Suriah

Nasib Petempur ISIS Kini, Mengingatkan Drama Perburuan Kaum Yazidis Bertahun Lalu

Rekaman video yang dipublikasikan televisi, Kurdi, Rudaw, France24, Russia Today, SkyNews, Kamis (21/3/2019),

Penulis: Emil Mahmud | Editor: afrizal
ISTIMEWA/TRIBUN JAGJA
Suasana evakuasi wanita, anak-anak, lansia dan yang luka-luka dari kota Baghouz, Suriah. Mereka harus mendaki bukit guna mencapai titik kumpul yang dikontrol pasukan Kurdistan 

TRIBUNPADANG.COM – Rekaman video yang dipublikasikan televisi, Kurdi, Rudaw, France24, Russia Today, SkyNews, Kamis (21/3/2019), menayangkan rombongan sebagian penduduk dan petempur kekhalifahan ISIS yang keluar dari Baghouz.

Konvoi dan arak-arakan manusia itu tampak menyedihkan melintas di kawasan yang merupakan basis terakhir mereka di Suriah.

Kiri kanan sepanjang jalan sempit berbatu dan berdebu, dipenuhi sampah. Tentara Syrian Democratic Forces (SDF) mengawasi evakuasi ini.

Botol-botol minum, jeriken, tas plastik, stroller, kursi roda, selimut tebal, koper-koper besar, berserakan tak ada yang mempedulikan.

Truk-truk dump besar menurunkan ratusan penumpang dari arah Kota Baghouz.

Jelang Kualifikasi Euro 2020 Timnas Inggris Kehilangan Pemain Liverpool Trent Alexander-Arnold 

KUALIFIKASI EURO 2020 Belgia vs Rusia hingga Inggris vs Rep Ceska Malam Ini, Cek Jadwal Lengkap

Mereka terdiri kaum perempuan terbungkus kain serba hitam dari ujung kepala hingga kaki.

Selebihnya anak-anak dan manusia lanjut usia.

Sebagian lagi pria-pria muda dan dewasa dalam kondisi luka dan sakit-sakitan.

Pria-pria petempur ISIS yang memutuskan keluar dari Baghouz, rata-rata terlihat pucat, kurus, pakaian compang-camping, rambut panjang kumal berdebu.

Tatapan mata mereka sayu, terlihat sangat letih. Mereka yang terluka semuanya dalam kondisi sangat mengenaskan.

Ada yang kakinya diamputasi membusuk, luka-luka bekas pertempuran di organ tubuh mereka tidak mendapat penanganan medis layak.

Suasana ini mewarnai koridor aman sangat sempit yang dibuat Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dari arah Baghouz di bagian timur Suriah.

Download Lagu Barat Romantis Terbaru dan Populer 2019, MP3 Ed Sheeren, Bruno Mars dan Maroon 5

6 Guru Honorer di Tangerang Dipecat Gara-gara Foto Pose Dua Jari dan Pegang Stiker Prabowo-Sandi

Wilayah ini terletak di sebelah barat Sungai Eufrat, sekaligus batas wilayah Suriah dan Irak.

Koridor itu mentok di lereng bukit Baghouz, yang di atasnya berkumpul pasukan SDF.

Dari puncak bukit itu semua pergerakan di area bawahnya bisa diamati.

Rombongan penduduk ISIS yang ambruk itu dipaksa mendaki lereng. 

Kaum perempuan yang tidak didampingi laki-laki, harus menggendong dan membimbing anak-anaknya.

Beban bawaan mereka harus dikurangi, dan itulah yang membuat kiri kanan jalan ada begitu banyak selimut, tas, koper ditinggalkan.

Bagi kaum lansia dan yang sakit, rute inilah yang paling menyiksa.

Mereka harus dipapah, digendong atau ditandu menggunakan alat seadanya.

Prajurit SDF bersenjata yang mengawasi jalur ini, kadang turun tangan membantu.

Valentino Rossi yang Telah Berusia Kepala 4 Ternyata Masih Jadi Penantang Gelar

Penyerang Baru Persija Jakarta Silvio Escobar Irit Bicara Proses Naturalisasi, Saya Masih Proses

Mereka menggendong anak-anak dan balita, atau memapah orang tua yang kepayahan mendaki bukit.

Perjalanan kaum yang tumbang ini mengingatkan drama perburuan kaum Yazidis bertahun lalu.

Mereka digempur teroris ISIS di Kobane dan Irak utara.

Ribuan warga etnis Yazidis mengungsi ke pegunungan, membawa bekal seadanya.

Di belakang mereka pasukan ISIS memburu, menangkap, memperkosa, dan membunuhi yang bisa dikejar.

Drama genosida Yazidis ini tenggelam dalam pemberitaan media-media utama dunia.

Kali ini, gerombolan penduduk khalifah ISIS mengalami nasib serupa. Namun jauh lebih baik ketimbang warga Yazidis.

Dari titip kumpul di puncak bukit Baghouz, rombongan ini dipecah jadi dua bagian besar.

Kaum laki-laki dikumpulkan dan dibawa ke kamp interniran untuk diperiksa.

Sedangkan, anak-anak dan perempuan dibawa ke kamp pengungsian.

Kamp pengungsian itu ada di wilayah utara dan timur laut Suriah yang sepenuhnya dikuasai pasukan SDF, tulang punggung etnis Kurdistan.

Kelompok ini mendapat dukungan penuh AS dan koalisi Eropanya.

Baghouz sepenuhnya dikuasai pasukan SDF setelah mereka menggelar serangan pamungkas ke Kamp Baghouz yang kini hancur lebur.

Ribuan kendaraan jadi rongsokan, tenda-tenda bertumbangan kacau balau.

Ratusan petempur ISIS ditewaskan. Jasad mereka berserakan di berbagai tempat, lubang pertahanan, dan di antara bangunan-bangunan yang rusak berat.

Orang-orang ini memilih berperang hingga akhir hayat.

Sementara istri dan anak-anak mereka disuruh menyelamatkan diri. Petempur-petempur ISIS lain memilih pergi, dengan berbagai alasan.

Banyak di antara mereka warga asing, baik dari Asia, Afrika, Eropa, dan sejumlah negara tetangga Suriah.(Tribunjogja.com/xna)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul;  Ribuan Wanita, Anak-anak dan Lansia Susah Payah Keluar Kota yang Hancur

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved