Didemo Seribuan Mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang, Ini Jawaban Rektor
Rektor Universitas Bung Hatta Padang, Azwar Ananda menanggapi tuntutan seribuan mahasiswa yang melakukan aksi demo di Kampus Proklamator I Ulak Karang
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Sebab kalau lewat, itu otomatis ijazah tidak sah lagi, dan data mahasiswa tidak ada lagi.
"Soal pembayaran uang kuliah tunggal yang diminta oleh mahasiswa itu adalah sistim lama.
Dan mahasiswa merasa keberatan, karena merasa ada ketidakadilan, dan ini sifatnya wajar," sebutnya.
Ia mengatakan, semua ini belum diputuskan, karena akan dikaji dalam waktu seminggu ini untuk dibahas.
Kertas tuntutan yang diberikan kepadanya, telah ditandatanganinya dengan catatan, karena masih perlu dibahas selama seminggu ini.
• PT KAI Buka Lowongan Pekerjaan Bagi Tamatan SMA Posisi Pramugara dan Pramugari Hingga 20 Maret
• Konsumsi Buah Sirsak, Berikut 5 Manfaat Buah Sirsak, Dapat Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Diberitakan sebelumnya, seribuan mahasiswa UBH melakukan aksi demo di Kampus Proklamator I Ulak Karang, Padang, Selasa (19/3/2019).
Aksi tersebut dipimpin oleh Ketua BEM Universitas Bung Hatta Fajri Indra Pratama, yang sekaligus koordinator umum aksi demo.
Pantauan TribunPadang.com, aksi tersebut berlangsung dari pukul 09.30 hingga pukul 12.20 WIB.
Mahasiswa juga sempat melakukan aksi bakar ban, dan membawa spanduk yang berisikan tuntutan dari mahasiswa.
Para pendemo meneriakkan agar Rektor diturunkan.
Mahasiswa juga menolak sistem uang kuliah paket yang diterapkan oleh kampus.
"Uang kuliah paket ini merugikan mahasiswa, dan ini adalah suatu ketidakadilan,” ujarnya.
• CGV Cinemas Bakal Hadir di Kota Padang, Open Recruitmen untuk Manager dan Asisten Manager
• BFI Finance Sediakan Pinjaman Dana Untuk Masyarakat, Berikut Syarat dan Ketentuannya
Karena menurut mereka, uang kuliah ditetapkan Rp5 juta sampai Rp7 juta per semester untuk semua mahasiswa UBH.
Ia mengatakan, kerugian mahasiswa yaitu saat mahasiswa mengambil 17 SKS sama membayarnya dengan mahasiswa yang mengambil 24 SKS.
"Bagi mahasiswa yang hanya tinggal skripsi, tidak ada lagi mata kuliah, tapi tetap membayar sama karena dia paket sampai wisuda," ujarnya.