Peserta SSB Anak Bangsa Kota Padang pernah Latihan tanpa Sepatu Bola Hingga Raih Prestasi
Awal berdiri 2001 silam, Sekolah Sepak Bola (SSB) Anak Bangsa Parak Laweh Pulau Air Nan XX, Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat
Penulis: Metria Indeswara | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Metria Indeswara
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Awal berdiri 2001 silam, Sekolah Sepak Bola (SSB) Anak Bangsa Parak Laweh Pulau Air Nan XX, Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tanpa memiliki sepatu bola.
Hal itu diungkapkan oleh Pelatih SSB Anak Bangsa, Marlius Tanjung (47) kepada Tribunpadang.com, Minggu (17/3/2019).
"Latihannya pakai sepatu sekolah, tetapi antusias mereka dalam berlatih sangat luar biasa," kata Marlius Tanjung.
Selain itu, dikatakan, SSB juga tidak memungut biaya apapun dalam setiap pelatihannya .
"Akhirnya, beberapa waktu kemudian, kami mengadakan pertemuan dengan orang tua SSB Anak Bangsa," ujar Marlius.
Disana, kata dia, Marlius meminta orang tua untuk membelikan sepatu bola anaknya berlatih.
"Masih disuruh membeli sepatu bola, kami belum memungut biaya untuk honor pelatih, masih suka rela," kata Marlius.
Berselang beberapa waktu kemudian, kata dia, keberadaan SSB Anak Bangsa makin diketahui banyak orang.
Alhasil, katanya SSB Anak Bangsa menjadi pilihan untuk mengikuti latihan hingga berkesempatan iktu pertandingan SSB se Kota Padang.
"Kala itu, pertandingan tersebut diikuti oleh 14 tim dengan 4 kategori usia, yaitu U-10, U-12, U-15, dan U-17," ujarnya.
Sebelumnya, kata Marlius mengatakan SSB Anak Bangsa memiliki 4 orang pelatih, sekarang hanya tinggal 1 orang yakni Marlius.
"Sementara itu, pelatih lainnya sudah ada yang pensiun, karena pekerjaan dan juga karena sudah berumur 60 tahun lebih," kata Marlius.
Dalam menyiasati hal tersebut, Marlius akhirnya merekrut mantan pemain Anak Bangsa yang kuliah di Universitas Negeri Padang (UNP).
Barulah, semenjak Tahun 2011, kata dia, SSB Anak Bangsa memungut biaya pelatihan.