Penembakan di Selandia Baru

Siapa Sebenarnya 4 Nama yang Tertulis di Senjata Brenton Tarrant Saat Tembak Masjid di Selandia Baru

Empat nama yang tertulis dalam senjata milik Brenton Tarrant adalah Anton Lundin Pettersson, Alexandre Bissonette, Charles Martel, dan Skanderberg.

Editor: afrizal
Ist/tribunnews
Siapa Sebenarnya 4 Nama yang Tertulis di Senjata Brenton Tarrant Saat Tembak Masjid di Selandia Baru 

Pada 8 Maret 2019, dilaporkan bahwa Bissonnette mengajukan banding atas hukuman ini.

3. Skanderbeg

Mengutip Skanderbeg adalah seorang bangsawan dan komandan militer Albania.

Skanderbeg melayani Kekaisaran Ottoman di 1423-1443, dengan Republik Venesia di 1443-1447, dan terakhir Kerajaan Naples sampai kematiannya.

Setelah meninggalkan dinas Ottoman, ia memimpin pemberontakan melawan Kekaisaran Ottomandi tempat yang sekarang bernama Albania dan Makedonia Utara.

Skanderbeg selalu menandatangani sendiri dalam bahasa Latin : Dominus Albaniae ('Lord of Albania'), dan tidak mengklaim gelar lain selain dari dokumen.

Skanderbeg melakukan pemberontakan yang tidak umum bagi orang Albania.

Karena ia tidak mendapatkan dukungan di utara yang dikuasai Venesia atau di selatan yang dikontrol Ottoman.

Terlepas dari keberanian militer ini, ia tidak dapat berbuat lebih dari sekadar menyimpan harta miliknya sendiri di daerah yang sangat kecil di Albania utara saat ini di mana hampir semua kemenangannya melawan Ottoman terjadi.

Pemberontakannya adalah pemberontakan nasional.

Perlawanan yang dipimpinnya menyatukan orang-orang Albania dari berbagai daerah dan dialek dalam satu tujuan bersama, membantu mendefinisikan identitas etnis orang Albania.

Keterampilan militer Skanderbeg menghadirkan hambatan besar bagi ekspansi Ottoman, dan ia dianggap oleh banyak orang di Eropa Barat sebagai model perlawanan Kristen terhadap Muslim

4. Charles Martel

Charles Martel adalah seorang negarawan dan pemimpin militer Frank sebagai Duke and Prince of the Franks dan wali kota istana.

Charles berhasil menyatakan klaimnya akan kekuasaan sebagai penerus ayahnya sebagai kekuatan di belakang takhta dalam politik Frank.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved