Keanehan Kasus Siti Aisah hingga Retaknya Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Malaysia

Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia, Siti Aisah telah kembali ke tanah air setelah tuduhan yang dialamatkan padanya, Senin (11/3/2019).

Editor: Saridal Maijar
Tribunnews/JEPRIMA
Siti Aisyah 

TRIBUNPADANG.COM - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia, Siti Aisah telah kembali ke tanah air setelah tuduhan yang dialamatkan padanya, Senin (11/3/2019).

Diketahui, Siti Aisah dituding terlibat dalam kematian warga Korea Utara di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dua tahun yang lalu.

Siti tidak sendirian dalam kasus ini yakni bersama dengan wanita asal Vietnam, Doan Thi Huong dengan tuduhan yang sama.

Beauty Lounge Padang Menyediakan Aksesoris Kuku untuk Muslimah, Wudu Friendly Aksesoris Halal

Ramalan Zodiak 13 Maret 2019, Taurus Fokus Meningkatkan Penampilan, Scorpio Tetap Waspada

Keduanya disebut pura-pura mengambil video untuk membunuh warga Korea Utara bernama Kim Jong Nam.

Siti dan Doan bekerja sama menyemprotkan sesuatu ke wajah Jong Nam hingga mengakibatkan dirinya meninggal dunia.

Diketahui, Jong Nam merupakan saudara tiri dari Presiden Korea Utara Kim Jong Un.

Peristiwa ini terus bergulir selama dua tahun hingga menjadi drama politik Malaysia dan Korea Utara.

Malaysia bahkan telah mengusir Dutabesar Korea Utara, Kang Chol.

Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines, Pria Ini Selamat dari Maut Gara-gara Terlambat Check-in

Harga Tiket Masuk Museum Adityawarman Padang, Dewasa hanya Rp 3 Ribu

Dengan terpaksa Kang Chol angkat kaki dari Malaysia tanpa pernah sekalipun melihat jenazah warganegara Korea Utara itu.

Tindakan itu lalu dibalas Korea Utara dengan melarang Dubes Malaysia meninggalkan Korea Utara.

Berdasarkan rilis yang diterima TribunWow.com, wartawan senior Teguh Santoso yang juga dosen politik Asia Timur, hubungan diplomatik Korea Utara dan Malaysia sebenarnya amat baik sebelum adanya kejadian tersebut.

Bahkan menuliskan hubungan kedua negara tersebut lebih baik dibanding dengan Indonesia.

Teguh mencatatkan ada beberapa kejanggalan dalam kasus yang menimpa Siti Aisah itu.

2 Terobosan Baru Museum Adityawarman Padang untuk Menarik Minat Pengunjung

Ratna Sarumpaet Ajukan Permohonan sebagai Tahanan Kota, Ada Penjamin Baru Fahri Hamzah

Setelah peristiwa tersebut, banyak media yang menuliskan Kim Jong Un yang perintahkan untuk membunuh saudara tirinya itu.

Karena selama hidup, Kim Jong Nam hidup dalam pembuangan.

Teguh lalu menjelaskan jika hal itu benar terjadi, ada tiga analisa yang digunakan.

Pertama yakni soal teori pembunuhan ala mafia.

Kim Jong Nam digambarkan oleh media barat sebagai sosok yang memiliki bisnis tak jelas, suka menggunakan dokumen palsu untuk berpergian hingga hobi bermain judi dan wanita.

Teori kedua ialah soal pembunuhan politik antara dua versi.

Versi pertama adalah Kim Jong Nam yang dianggap berbahaya dan mengancam penguasa.

Sementara versi kedua menyebutkan ada pihak lain di luar Korea Utara yang terlibat pembunuhan tersebut.

Ia juga sempat menemui Dubes Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang II.

Cari Pusat Kuliner di Tepi Pantai Pusat Kota Padang? Datang Saja ke Pujasera, Tersedia Menu Lokal

Berikut Kegiatan Gratis di 5 Kota Termahal Dunia, London Memiliki Museum dan Galeri Gratis

Dubes An mengatakan bahwa orang yang tewas di KLIA merupakan Kim Chol, bukan Kim Jong Nam.

“Kami sudah mengklarifikasi identitas warga negara kami yang tewas itu kepada pihak Malaysia, tetapi Malaysia lebih percaya pada informasi yang disampaikan pihak negara ketiga. Ini tidak baik,” ujar Dubes An.

Sementara gas kimia yang diduga mengakibatkan orang itu meninggal menurut An tidak bisa dipercaya.

An mempertanyakan gas itu hanya menyebabkan kematian satu orang sementara orang lain yang menghirup tak ikut meninggal.

Dua tahun setelah peristiwa itu, banyak hal yang telah terjadi terkait Korea Utara dan ketegangan di Asia Timur.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Keanehan Kasus Siti Aisah hingga Retaknya Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Malaysia

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved