Siswa SMA Negeri 5 Padang Demo Kepala Sekolah, Tak Mau Belajar Sampai Ada Keputusan Disdik
Siswa SMA Negeri 5 Padang Demo Kepala Sekolah, Tak Mau Belajar Sampai Ada Keputusan Disdik
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
"Ini aspirasi kami saja," ungkapnya.
Ia mengatakan, aksi yang dilakukan ini tidak ada anarkis.
• Reaksi Siti Aisyah Saat Diputus Hakim Tak Bersalah Bunuh Kim Jong Nam, Terkejut Sekaligus Bahagia
• Bank Negara Indonesia (BNI) 46 di Kota Dumai Dirampok Pagi Tadi, Pelaku Menggunakan Senjata Tajam
Mereka usahakan untuk tidak anarkis.
"Ketidakjelasan ini bukan dari kami, tapi dari Bundanya sendiri," katanya.
Dia memberi contoh saat siswa membuat sebuah acara.
Semua perencanaan sudah matang termasuk jumlah biaya dan waktu pencaiaran.
"Jauh-jauh hari sudah di ACC oleh Bunda, tapi tepat pada hari H-11 dibatalkan secara tiba-tiba, dengan alasan tidak adanya dana dan kejelasan yang pasti," katanya.
Kondisi itulah yang ia ungkit bersama siswa lainnya.
Siswa pun menyayangkan penghargaan yang didapatkan kepala sekolahnya dari pihak luar.
"Bunda di luar sekolah, dan di dinas mendapat penghargaan inovatif kemarin ini, dilihat sebagai kepala sekolah yang baik," katanya.
Tapi di dalam sekolah baginya tidak seperti itu.
Kepala sekolah tidak pantas mendapaktkan penghargaan tersebut.
• Pria Belumuran Darah Ditemukan di Padang, Tertulis Sebuah Nama dan Ojek 133 Tunggul Hitam di Rompi
• Dokter Ini Sebut Pelaku LGBT di Sumbar Suka ‘Main’ di Kuburan dan Sungai, Alasannya Lebih Aman
"Kami di sini ditekan, seperti anak Tari, dan anak palang merah remaja (PMR). Saat anak PMR pergi lomba, tidak didanai, uang makan tidak ada, dan ketika sudah bawa sembilan piala juara umum. Bunda ikut foto-foto," katanya.
Siswa SMA Negeri 5 Padang lakukan demo terhadap kepala sekolahnya, pada pagi setelah upacara bendera di lapangan dalam sekolah, Senin (11/3/2019).
Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Padang, Yeni Putri ketika dikonfirmasi menuturkan tadi pagi setelah dirinya datang masih tetap salaman dengan anak-anak.