Atasi Trauma, TNI Berikan Komunikasi Sosial dan Pengamanan Bagi Korban Gempa di Solok Selatan

Segenap prajurit TNI dari jajaran Korem 032/Wirabraja mengadakan langkah proaktif guna mengatasi trauma healing atau

Penulis: Emil Mahmud | Editor: afrizal
ISTIMEWA/DOK.PENREM 032/WIRABRAJA
Prajurit TNI yang bertugas sekaligus menempati Posko Penanganan Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada 28 Februari 2019 lalu. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG  - Segenap prajurit TNI dari jajaran Korem 032/Wirabraja mengadakan langkah proaktif guna mengatasi trauma healing atau komunikasi sosial (komsos) terhadap korban terdampak gempa bumi di Kabupaten Solok selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Langkah itu guna mengatasi agar warga tidak larut dalam kesedihan dan penderitaan masyarakat korban terdampak gempa di Solok Selatan, TNI melakukan langkah proaktif.

Demikian rilis dari Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo melalui Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) Mayor Inf Daulay kepada TribunPadang.com, Minggu (10/3/2019).

Pihak TNI melakukan sentuhan dan pendekatan khususnya kepada masyarakat yang berada di tiga Kecamatan wilayah administratif Solok Selatan.

Di antaranya di Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari dan Sangir Jujuan.

"Memasuki hari ke-11 ini, kami merasa perlu melakukan komunikasi sosial ke masyarakat terdampak gempa bumi di Solok Selatan agar mereka tak larut dalam kesedihan serta bisa menjalani hidup seperti sedia kala," kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Korem 032/Wirabraja Kolonel Inf Sugiyono, melalui rilis dari Penrem 032/Wirabraja, Minggu (10/3/2019).

Jumat 8 Maret 2019, BMKG Mencatat 2 Kali Gempa di Sumbar, di Riau Sekali

Kisah Relawan Terjun ke Lokasi Gempa Solok Selatan, Saksikan Kerusakan hingga Trauma Warga

Selanjutnya, guna melakukan kegiatan komsos, pihaknya menyebar sebanyak 15 personel yang dipimpin langsung Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0309/Solok Mayor Inf Nyoman Putrayasa.

Menurutnya, sasarannya meliputi tiga lokasi yang terdampak paling parah terhadap gempa bumi antara lain; di Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari dan Sangir Jujuan.

"Kami juga memberikan imbauan bahwa masyarakat sudah bisa melakukan kembali aktifitasnya, termasuk para peserta didik (murid dan pelajar-red) yang sudah bisa kembali melanjutkan kegiatan belajar mengajar di sekolah masing-masing" ujarnya.

 Selain itu, pihaknya juga melakukan pengamanan logistik bekerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos) setempat agar tidak sampai disalahgunakan oleh pihak atau oknum yang tidak bertanggungjawab. (TribunPadang.com/Emil Mahmudsyah).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved