Ini Makna Seragam Merah yang Digunakan Puluhan Wanita pada Aksi Diam di Padang
Puluhan wanita yang tergabung dalam Komunitas Nurani Perempuan mengenakan seragam merah saat aksi diam dalam peringatan Hari Perempuan Internasional.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM – Puluhan wanita yang tergabung dalam Komunitas Nurani Perempuan mengenakan seragam merah saat aksi diam dalam peringatan Hari Perempuan Internasional, Jumat (8/3/2019).
Aksi Diam ini dilakukan di Jalan Khatib Sulaiman, di Depan Transmart Padang, Jumat (8/3/2019).
Ternyata, seragam merah yang mereka gunakan memiliki makna tersendiri.
Direktur Nurani Perempuan, Yefri Heriana mengatakan, warna merah tersebut melambangkan semangat.

“Baju merah yang kita pakai menyimbolkan bahwa semangat juang tetaplah mengalir kuat,” ujarnya kepada TribunPadang.com.
Semangat juang tersebut, kata dia, untuk mendukung pengesahan rancangan undang-undang (RUU) penghapusan kekerasan seksual.
Aksi diam yang mereka lakukan, juga memiliki arti tersendiri.
• Dapatkan 1000 Chicken Muffin Gratis dari McDonalds, Yuk Intip Syarat dan Waktunya
• Jangan Sampai Terlewatkan Seri Balapan Perdana MotoGP Qatar 2019, 8-10 Maret
"Nurani Prempuan memilih cara diam, karena sudah terlalu banyak dan sudah lelah kita bersuara keras dan lantang," kata Yefri Heriana.
Ia mengatakan, mungkin dengan diam dan tetap melakukan aksi itu menjadi lebih penting dilakukan bersama-sama.
"Diam bukan berarti harus diam, tetapi diam untuk strategi yang lebih baik," ujarnya.
Ia juga mengatakan, kampanye diam dilakukan dalam rangka mengingatkan kembali negara agar segera menepati janji-janjinya dalam rangka perlindungan perempuan korban kekerasan, khususnya kekerasan seksual.
"Kami bukan diam yang tidak melakulan apa-apa, karena ini adalah strategi untuk memastikan perempuan masih tetap bergerak memperjuangkan hak-hak," katanya.
• Pernikahan Syahrini dan Reino Barack Penuh Tangis Haru, Begini Kesaksian Sang Adik
• Silakan Catat Persyaratan Paket Umrah Reguler Rp 23,5 Juta Selama 11 Hari
Ia mengatakan, tujuan dari Nurani Perempuan adalah agar perempuan berani dalam melakuakan perlawanan ketika terjadi tindakan-tindakan yang melecehkan dan penindasan.
"Kami tetap bergerak memperjuangkan kehidupan perempuan agar lebih baik," katanya.
Ia juga mengatakan, komunitas ini juga bergerak untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan sebagai negara yang merdeka, dengan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"RUU penghapusan kekerasan seksual adalah rancangan yang perlu diberikan masukan. Kita memastikan setiap orang harus memberikan masukan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Komunitas Nurani Perempuan melakukan aksi diam dalam peringatan Hari Perempuan Internasional, Jumat (8/3/2019).
• Inilah Perbandingan Gaji Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer Jadi Pelatih Manchester United
• Gantikan Amplop di Acara Pernikahan, Wanita Ini Sediakan OVO Sebagai Transaksi Nontunai
Bersama forum komunitas aksi dilakukan di depan Transmart Padang sambil membawa spanduk dukungan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
Peserta aksi diam menggunakan baju merah dan membawa spanduk yang bertuliskan 'Dukung Pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual'.
"Kegiatan ini dimulai dari pagi jam 10.00 WIB dari kantor komplek Belanti Permai, tepatnya di belakang Transmart Padang," kata Direktur Nurani Perempuan, Yefri Heriana, kepada TribunPadang.com, Jumat (8/3/2019).
Aksi diam yang dilakukan hanya selama satu jam.
• Penyanyi Cantik Berdarah Minang Kintani Putri Medya Segera Luncurkan Album Baru, Ini Bocoran Lagunya
• Aksi Diam Komunitas Nurani Perempuan, Diam Tapi Tetap Melakukan Aksi
"Setelah aksi diam di depan Transmart Padang, dilanjutkan ngopi pada sore harinya bareng jurnalis, dengan pembahasan 'Akankah Perempuan Korban Kekerasan Masih Terabaikan'," katanya.
Ia mengatakan, ngopi bareng bersama jurnalis dilakukan di Kubik Koffie Jalan Olo, Padang, pada pukul 15.00 sampai dengan 17.00 WIB.
Emayanti, dari komunitas Pertapala Pasia Nan Tigo mengatakan kalau kegiatan hari ini dari Forum Komunitas yaitu merupakan gabungan dari tujuh komunitas yang ada di Kota Padang.
"Terbentuk dari tujuh wilayah di Kota Padang yaitu Padang Selatan, Padang Utara, Padang Timur, Padang Barat, Pasia Nan tigo, Batu Busuak, dan Tanah Sirah," katanya.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tanggal delapan Maret yang merupakan hari Perempuan Internasional atau Internasional Women Day.
"Kegiatan kita hari ini yaitu orasi, seperti sekarang ini melakukan aksi diam," katanya.(*)