Mahfud MD Sebut 3 Emak-emak yang Lakukan Kampanye Hitam Terhadap Jokowi, Tak Langgar Aturan Kampanye
Mahfud MD angkat bicara soal kasus kampanye hitam, yang melibatkan relawan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Oh, kalau itu delik aduan, Bung Yoppy.
Jika korbannya tdk mengadukan, ya, tidak ada perkara.
Tapi yg dilakukan oleh emak2 itu delik umum yg bisa ditindak tanpa pengaduan dari korban.
Di dlm hkm pidana itu berbeda antara 'laporan' dan 'pengaduan'," tulis Mahfud MD.
"Apapun...pasti ada alasan..untuk 'Pembenaran," komentar akun Hansip07.
Mahfud MD kemudian membalas komentar netter tersebut, dengan mengatakan pernyataan itu biasanya pandangan orang nonhukum.
• Duet Baru Della/Tania Bakal Hadapi Sederet Lawan Berat
• Mengenali Linen Rumah Sakit, Inilah Jenis Bahan dan Keunggulannya
• Perjuangan Gustinawati Hidupi Keluarga, Memulung hingga Dorong Becak Sepeda 3,5 Km Tanpa Alas Kaki
"Itu pandangan orng nonhukum. Kalau dlm hukum sejak dulu sdh begini: Dlm delik umum (spt mencuri, membunuh) hrs ditindak jika ada laporan shg polisi tahu.
Tp dlm delik aduan (spt fitnah, perselingkuhan suami) hny bs ditindak jika yg jd korban mengadukan.
Anak2 Fak. Hukum tahu itu," kata Mahfud MD.
Mahfud lantas menyinggung kasus penghinaan terhadap SBY.
Menurut Mahfud MD, para pelaku ada yang dihukum dan tidak.
"Misalnya, dulu Pak Presiden SBY byk dihina tapi hanya dua yang diadukan oleh SBY sendiri yaitu E. Sudjana dan Z. Maarif.
Mereka dihukum. Tapi yg tidak diadukan, ya, tak apa2.
Yang menyamakan SBY dgn sapi (SiBuYa) tdk diadukan shg tak dihukum.
Akan beda halnya dgn delik umum," ungkapnya.