MSG Berbahaya Jika Terus Dikonsumsi Manusia? MSG Berasal Dari Makanan Seperti Tomat
Beberapa info nutrisi yang diedarkan menyebut bahwa micin atau dikenal dengan Monosodium Glutamat (MSG), berbahaya jika terus dikonsumsi manusia.
TRIBUNPADANG.COM - Beberapa info nutrisi yang diedarkan menyebut bahwa micin atau dikenal dengan Monosodium Glutamat (MSG), berbahaya jika terus dikonsumsi manusia.
Lantas, benarkah anggapan ini?
Kabar tersebut muncul pada awalnya karena, MSG dikenal sebagai bumbu makanan China yang membuat sakit kepala.
Hal ini berawal dari latar belakang, yang muncul di The New England Journal Of Medicine, pada tahun 1968.
• 3 Sayuran yang Dapat Membantu Mempercepat Pemulihan DBD,Daun Pepaya Meningkatkan Produksi Trombosit
Seorang dokter mengklaim, ia mengalami sakit jantung berdebar dan memerah setelah makan di restoran China.
Bahkan, hingga ia menyebut MSG dalam makan berbahaya dan menjulukinya 'Chinese Restaurant Syndrome'.
Namun, sebelum jauh menanggapi hal itu, sebaiknya Anda mengetahui latar belakang dari mana MSG berasal.
Bumbu yang terbuat dari natrium, glutamat, dan asam amino ini ditemukan secara alami dalam makanan seperti tomat, kecap, dan keju tua.
Glutamat digunakan sebagai penambah rasa pada tahun 1908 oleh seorang professor Jepang, yang menyebut glutamat sebagai zat yang memberi rasa.
Ia juga menyebutnya 'umami', yang dalam bahasa Jepang berarti lezat, atau rasa yang gurih, kemudian profesor ini mengajukan paten untuk memproduksi MSG.
Maka, kini MSG digunakan untuk membumbui banyak makanan di dunia.
• 7 Makanan Terbaik Bagi Kesehatan Kulit, Alpukat Sumber Vitamin E dan vitamin C
Namun, laporan anekdotal tentang MSG mulai bermunculan dan gejala yang dipicu mulai dari sakit kepala, mual, hingga sesak dada.
Tetapi, bukti ilmiahnya tidak kuat, hingga pada tahun 1990-an FDA meminta kelompok ilmiah independen untuk menyelidikinya.
Kelompok ini menyimpulkan bahwa MSG aman, meski mereka mengatakan bahwa orang yang sensitif, akan mendapatkan gejala jangka pendek.
Seperti sakit kepala dan kantuk, jika mereka mengonsumsi 3 gram, atau lebih MSG.
FDA mengklasifikasikan, MSG secara umum aman dan sama dengan bahan lain seperti gula, dan soda kue.
• Vivo V15 Segera Diluncurkan di Indonesia, Dilengkapi Kamera Selfie Pop-up 32 MP
Mereka mengatakan tubuh akan memetabolisme MSG dengan cara yang sama seperti glutamat alami, yang ditemukan dalam makanan.
Kemudian yang perlu diperhatikan adalah, International Headache Society tidak lagi memasukan MGS dalam daftar pemicu sakit kepala.
Namun, anggapan tentang MSG atau micin yang buruk masih muncul, beberapa produk makanan misalnya mengatakan dengan 'no MSG' pada produk mereka.
Oleh karena itu, yang perlu Anda perhatikan adalah, pertimbangkan sisi positif menggunakan MSG.
• Datsun Gelar Promo di Transmart Padang, DP Mulai Rp 13 Jutaan
Bumbu peningkat rasa ini akan menambah kedalam, tetapi mengandung natrium lebih tinggi daripada garam.
Selain itu, Anda juga perlu membandingkan untuk menggunakan MSG atau micin sesuai porsi Anda, dan merasakan efeknya.
Karena pada dasarnya, mengetahui faktanya dengan mencobanya langsung setidaknya lebih baik daripada mempercayai rumor.