Kreatifitas Mahasiswa Sastra Minang FIB Unand Pernah Hasilkan Uang Jutaan Rupiah
Seorang mahasiswa melalui kretivitasnya mampu menghasilkan karya yang bernilai sekaligus menghasilkan uang jutaan rupiah.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang mahasiswa melalui kretivitasnya mampu menghasilkan karya yang bernilai sekaligus menghasilkan uang jutaan rupiah.
Awalnya, Ronal Fernando (24) mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Prodi Sastra Minang di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan masuk Tahun 2015 sebatas mengandalkan hobinya untuk beroleh penghasilan.
Yang bersangkutan piawai dalam membuat kerajinan tangan dari kawat tembaga menjadi sebuah cincin, kalung, dan mainan gantungan.
"Saya jualan gelang, kalung, cincin ini karena hobi dan juga karena menghasilkan. Kalau tidak ada hobi mungkin dalam membuat satu gelang saja saya sudaj bosan," kata Ronal Fernando kepada TribunPadang.com, akhir pekan lalu.
Ronal Fernando menjelaskan untuk membuat satu karya itu butuh ketelitian serta waktu dan kesabaran dalam membuat karyanya.
Targetnya untuk membentuk hasil yang bagus serta bisa dijual sesuai harganya.
Sejauh ini dirinya membuat karya dengan bahan dasar kawat tembaga, dan ada tambahan bahan lainnya.
Selain itu, dirinya juga membuat cincin yang terbuat dari bahan dasar kayu.
Ronal menjelaskan bahwa ia belajar cara membuat gelang, kalung, dan cincin secara otodidak.
"Gelang, mainan kunci, kalung, cincin, itu harga beda-beda. Dan, tergantung bahan dan tergantung kesulitan membuat," kata Ronal.
Ia menjelaskan bahwa ada bahannya yang mahal dan ia membeli bahannya sepsri membeli bahan kristal dari online, karena tokonya yang jauh yaitu di Surabaya dan Bandung.
"Ini adalah hobi saya, dan sambil berkarya juga berpenghasilan. Sudah setahun lebih saya melakukan kegiatan ini," ujar Ronal.
Ronal mengatakan, harga cincin Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Ia menjelaskan harga cincin ini bisa lebih dari itu, karena tergantung bahan dan kesulitan dalam pembuatannya.
"Begitu juga dengan kalung Rp 35 sampai yang termahal Rp 50 ribu, juga bisa lebih, tergantung bahannya," jelas Ronal.
Ronal mengatakan alat yang ia gunakan dalam pembuatan aksesoris ini adalah tang set, mandrel, pengukur jari.
"Saya juga menjual lewat online. Tapi, saya menjual lebih sering saat ada ivent-ivent atau acara besar di luar maupun di kampus," kata Ronal seraya menyebut pernag mendapatkan omzet hasil penjualannya mencapai jutaan rupiah.