Pemilu 2019

Wali Kota Padang, Mahyeldi dan Nyonya Harneli Datang Lebih Awal ke TPS 07 di Parupuk Tabing

Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) sekaligus pesta demokrasi pemilihan pilpres dan pileg di Kelurahan Parupuk Tabing, Ko

Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Merinda Faradianti
Nyonya Harneli, istri Wali Kota Padang, Mahyeldi yang terlihat menggendong cucunya saat selesai melakukan pemilu di TPS 07 Kelurahan Parupuk Tabing, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (17/4/2019). 

Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Merinda Faradianti

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) sekaligus pesta demokrasi pemilihan pilpres dan pileg di Kelurahan Parupuk Tabing, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (17/4/2019) berlangsung lancar.

Pantauan Tribunpadang.com, terlihat beberapa penduduk berdatangan ke TPS 07 sambil membawa undangan untuk melakukan pemilihan.

Di TPS 07 Kelurahan Parupuk Tabing Wali Kota Padang Mahyeldi bersama istri Harneli menyalurkan suara.

Mahyeldi beserta keluarga memilih di TPS 07 Kelurahan Parupuk Tabing karena memang terdaftar menjadi penduduk setempat dan jarak rumah yang dekat.

"KTP memang di sini, kami tinggal di Wisma Indah 3 Blok A No 10. Dekat dari sini, makanya kami memilih di TPS 07," tutur Harneli.

Saat di temui Tribunpadang.com, Rabu (17/4/2019) Harneli sebagai istri Wali Kota mengatakan bahwa Mahyeldi dan dirinya sudah sampai di TPS 07 semenjak pukul 07.00 WIB.

"Kita sudah datang pukul 07.00 WIB, tapi TPS masih persiapan jadi mulai mencoblos pukul 08.00 WIB," kata Harneli.

Harneli menambahkan bahwa wali Kota selesai melakukan pencoblosan Mahyeldi langsung meninggalkan TPS, karena ada kegiatan yang harus dihadirinya.

"Tadi sama bapak (Mahyeldied) sesudah mencoblos beliau berangkat pergi dari sini. Rencananya, semula ke TPS bersama anak-anak, karena bapak ada kegiatan sehingga bertiga saja," ujar Harneli.

Ia mengimbau pada seluruh masyarakat Kota Padang untuk menggunakan hak pilih untuk pilpres dan pileg.

Harneli melanjutkan saat memilih pilpres dan pileg ia mengalami kendala karena susahnya melipat kertas suara setelah dicoblos.

Sejauh ini menurutnya tahapan sosialisasi pemilu dalam rangka membantu pekerjaa KPU, masih relatif banyak masyarakat yang bingung utamanya penduduk umur 60 tahun keatas.

"Kata menginginkan masyarakat tak ada yang golput. Tentukanlah pilihannya sesuai dengan hati masing-masing. Kemudian tidak ada permasalahan dalam perbedaan pendapat," ujarnya.

Mengingat siapapun yang terpilih itu dikatakan adalah yang terbaik.

"Persatuan tetap dijaga jangan sampai bermusuhan. Pesta demokrasi ini kita hadapi dengan riang gembira," tutup perempuan berkerudung hijau tersebut.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved