Kualifikasi Piala Dunia 2026

Patrick Kluivert Dikepung Tekanan, Timnas Indonesia Wajib Menang Lawan Irak demi Asa ke Piala Dunia

Timnas Indonesia akan menjalani laga hidup-mati melawan Irak pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Keempat Grup B.

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
Tribunnews/Herudin
GOL PENALTI - Selebrasi penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny setelah menjebol gawang Timnas China pada laga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno pada Kamis 5 Juni 2025. Timnas Indonesia akan menjalani laga hidup-mati melawan Irak pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Keempat Grup B. 

"Hal ini tentu menjadi PR yang sangat berat buat kami di tim untuk untuk bisa mengangkat kembali, terutama bagaimana mental para pemain agar segera kembali kepada kondisi terbaiknya". 

"Kita tahu bahwa dalam waktu yang sangat mepet ini, tim akan menghadapi Irak, Tentu melawan Irak itu karakternya akan lebih keras lagi dan kami juga harus bisa menghadapinya. Karena kami masih ada peluang untuk bisa melanjutkan perjalanan kalau bisa menang atas Irak". 

"Ya, sekali lagi berkaitan dengan soal bagaimana kondisi para pemain, Sekarang pagi ini tadi juga kami baru selesai bicara dengan para pemain, bicara dari hati ke hati, Intinya kami ingin mengembalikan secepatnya kondisi mental tim. Tim masseur juga benar-benar sudah bekerja ekstra keras, mulai pagi tadi mereka betul-betul merawat para pemain terutama mereka yang kondisi ototnya sedang tidak bagus supaya masalah kebugaran bisa segera teratasi," lanjutnya.

Duel melawan Irak bakal menentukan nasib Indonesia di babak keempat kualifikasi. Jika menang atas Irak dan meraih tiga poin maka itu akan membuka asa Indonesia untuk melanjutkan perjuangan lolos ke Piala Dunia. Indonesia wajib menang atas Irak dengan skor sebesar-besarnya agar mampu bersaing di klasemen akhir.

Laga Indonesia melawan Irak ini juga menjadi ujian terberat Kluivert di tengah keriuhan atas harapan timnas Indonesia yang kian memudar.

Baca juga: Petugas Damkar Padang Tangkap Musang yang Masuk ke Rumah Warga di Lubuk Buaya

 Gelombang kekecewaan usai kekalahan dramatis dari Arab Saudi masih terasa pekat di udara. Namun, bagi tim nasional Indonesia, duka tidak boleh berlama-lama.  Laga hidup-mati sudah menunggu di depan mata, laga melawan raksasa Asia, Irak

Di balik riuh harapan yang kini mulai terdengar lirih, sorotan utama tertuju Kluivert. Pelatih asal Belanda itu kini menghadapi ujian terberatnya, laga ini akan menentukan nasib kredibilitasnya, di samping nasib mimpi Indonesia ke Piala Dunia. 

Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi menjadi pukulan telak. Pasalnya, skuad Garuda sempat unggul, namun kehilangan fokus di menit-menit krusial. Kluivert sendiri mengakui bahwa timnya kehilangan momentum, sebuah kesalahan yang fatal yang dia buat di level setinggi ini. 

Namun, sebagai juru taktik yang pernah merasakan kerasnya persaingan elite Eropa, Kluivert tahu betul bahwa sepak bola adalah tentang bangkit dari keterpurukan. 

Pesan ini segera ia sampaikan kepada para pemain, meminta mereka untuk menenangkan pikiran, menganalisis kesalahan, dan kembali dengan kekuatan yang lebih besar saat melawan Irak

Irak bukanlah lawan yang asing. Mereka adalah mimpi buruk yang menghantui Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tiga kekalahan beruntun dialami Garuda, termasuk kekalahan 0-2 di Gelora Bung Karno pada Juni 2024 lalu. 

Baca juga: Ada Sekolah Garuda, Guru Harap Anak dari Keluarga Kurang Mampu juga Bisa Kuliah di Luar Negeri

Rekor buruk ini kini menjadi cambuk bagi Kluivert untuk menciptakan sejarah, menjadi pelatih pertama yang membawa Indonesia menaklukkan Irak

Pertemuan sebelumnya memperlihatkan dominasi taktik Irak. Skuad Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong (saat itu) minim rencana alternatif dan kesulitan membongkar pertahanan berlapis Irak

Namun, kini di bawah kendali Kluivert, Indonesia telah memiliki amunisi baru. Sejumlah pemain naturalisasi tambahan kini mengisi barisan skuad. 

Irak, yang sempat memprotes perubahan jadwal pertandingan, tetap menjadi lawan yang sangat berbahaya. Skuad mereka memiliki kualitas individu yang mumpuni dan organisasi permainan yang solid. Kekalahan telak yang pernah diprediksi menjadi pengingat bahwa Irak tidak bisa diremehkan sama sekali. 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved