Prakiraan Cuaca Sumbar

Waspada Bencana! 14 Wilayah Sumbar Siaga Banjir dan Longsor Seminggu ke Depan

BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau merilis peringatan dini gawat darurat terkait ancaman bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
CUACA PADANG: Hujan mengguyur kawasan Sawahan Dalam, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang pada Senin (17/11/2025). BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau merilis peringatan dini gawat darurat terkait ancaman bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau merilis peringatan dini gawat darurat terkait ancaman bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar).

Sebanyak 14 kabupaten/kota ditetapkan dalam status siaga penuh menghadapi potensi Banjir, Tanah Longsor, dan Banjir Bandang yang berlaku selama tujuh hari penuh, yakni mulai 21 hingga 27 November 2025.

Ancaman serius ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang masif. Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa wilayah Sumbar saat ini berada di bawah pengaruh penguatan signifikan Monsun Asia.

"Monsun Asia memicu dominasi angin baratan yang membawa suplai massa udara lembap dalam jumlah besar dari Samudra Hindia," jelas Desindra Deddy Kurniawan dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPadang.com, Sabtu (22/11/2025).

Desindra melanjutkan, massa udara lembap dari samudra tersebut kemudian bertemu langsung dengan topografi pegunungan Bukit Barisan.

Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 68 November 2025: Rute Malam Ini Teluk Bayur - Sikakap

Pertemuan ini menciptakan proses yang dikenal sebagai orographic lifting, yang secara intens meningkatkan peluang pembentukan awan hujan.

"Kombinasi faktor ini, ditambah dengan fenomena lain seperti Indian Ocean Dipole (IOD) Negatif dan aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial, memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif, terutama di wilayah pesisir barat dan daerah perbukitan," tambahnya. 

Peningkatan peluang hujan ekstrem ini berdampak pada meningkatnya risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, petir/kilat, dan kondisi jalan licin.

BMKG Minangkabau meminta kesiagaan tinggi di 14 wilayah yang terindikasi memiliki potensi bencana paling besar, yaitu: Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Sijunjung, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Dharmasraya, Solok Selatan, dan Lima Puluh Kota.

"Masyarakat diimbau untuk selalu mewaspadai potensi bencana, terutama bagi yang tinggal di area perbukitan dan pinggiran sungai. Mohon untuk selalu memperbarui informasi cuaca sebelum beraktivitas, dan mengetahui lokasi aman apabila hujan terjadi dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama," pungkas Desindra.

Untuk informasi cuaca serta peringatan dini terbaru, masyarakat dapat mengaksesnya melalui media sosial @bmkgminangkabau atau menghubungi layanan informasi BMKG di nomor 081268125907.(*)

 

 

 

 

PRESS RELEASE
Nomor: e.B/ME.02.04/039/KPDG/XI/2025
POTENSI KEJADIAN BENCANA HIDROMETEOROLOGI SUMATERA BARAT
BERLAKU TANGGAL 21 – 27 NOVEMBER 2025

Memperhatikan kondisi dinamika atmosfer terkini, periode 21–27 November 2025 diperkirakan berada di bawah pengaruh penguatan signifikan Monsun Asia yang memicu dominasi angin baratan di wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Barat. Aliran massa udara lembap dari Samudra Hindia yang bertemu dengan topografi Bukit Barisan berpotensi menimbulkan proses pengangkatan udara (orographic lifting) yang intens sehingga meningkatkan peluang pembentukan awan hujan. Fenomena atmosfer lain seperti IOD negatif, aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial, serta anomali suhu muka laut turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif, terutama di wilayah pesisir barat dan daerah perbukitan.

Adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan tersebut berdampak pada meningkatnya peluang kejadian cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, petir/kilat dan jalan licin. Dengan melihat kondisi tersebut, perlu ditingkatkan kesiagaan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi di kabupaten/kota di Sumatera Barat yakni Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Sijunjung, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Dharmasraya, Solok Selatan, dan Lima Puluh Kota.

Masyarakat dihimbau untuk selalu mewaspadai terjadi bencana hidrometeorologi dengan mengenali titik-titik rawan bencana, melakukan pembaharuan informasi cuaca sebelum melakukan aktivitas, mencari lokasi yang aman apabila kondisi hujan terjadi dalam intensitas yang tinggi dan berdurasi yang lama, serta selalu mengikuti arahan petugas-petugas terkait kebencanaan. Untuk informasi cuaca serta peringatan dini Sumatera Barat dapat diperoleh melalui media sosial @bmkgminangkabau (Instagram), InfoBMKG (android/iOS) dan juga dapat menghubungi 081268125907 (whatsapp).

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved