Pemkab Solok Selatan
Dampak Investasi Triliunan Rupiah Masuk ke Solok Selatan, Zigo Rolanda dan Buya Mahyeldi Berkomentar
Investasi PT Supreme Energy untuk tahap II sebesar Rp 7 Triliun di Kabupaten Solok Selatan atau Solsel, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar
Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN – Investasi PT Supreme Energy untuk tahap II sebesar Rp 7 Triliun di Kabupaten Solok Selatan atau Solsel, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar tentunya memberi peluang bagi daerah untuk mendapatkan tambahan potensi PAD.
Mengingat pemerintah pusat telah melakukan perubahan skema penganggaran. Pemerintah daerah didorong untuk kemandirian fiskal, termasuk dalam PAD
Keterangan ini disampaikan Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda yang juga putra daerah Kabupaten Solok Selatan saat persemian tajak sumur bor pertama unit II PT Supreme Energy Muara Labuh.
“Ketahanan energi salah satu program nasional pemerintah, mudah-mudahan adanya investasi ini, beredarnya uang di Solok Selatan bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat Sumatera Barat, Solsel khususnya,” kata Zigo, Jumat (17/10/2025).
Baca juga: Update Harga Kebutuhan Pokok di Solok Selatan, Rata-rata Stabil Kecuali Bawang dan Cabai
Gubernur Sebut Dampak Ekonomi Luar Biasa
Pada kesempatan sama, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah juga menilai keberadaan investasi panas bumi di Solok Selatan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa.
Di antaranya, mulai dari pemberian beasiswa, penyerapan tenaga kerja hingga corporate social responsibility (CSR) perusahaan untuk daerah.
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut bahwa proyek panas bumi adalah salah satu penyumbang energi hijau atau green energy, selain PLTA, PLTS dan lainnya.
“Energi hijau ini telah menjadi prioritas nasional, maka potensi yang luar biasa tersebut perlu investasi dari investor,” ujar Gubernur yang akrab disapa Buya Mahyeldi.
Sampai sejauh ini, imbuh Buya Mahyeldi bahwa di Provinsi Sumbar sendiri, pemanfaatan energi terbarukan panas bumi baru sebesar 5 persen dan energi dari air sebesar 30 persen.
“Ini adalah semangat dunia untuk melanjutkan energi hijau dan mengurangi energi fosil, karena lebih bersih, lebih sehat dan menjanjikan potensi nya di Sumatera barat,” imbuh Mahyeldi.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.