Keracunan MBG di Agam

LBH Padang Minta Program MBG Dievaluasi Usai Kasus Keracunan di Agam, Pelaksanan Dinilai Serampangan

LBH Padang mendesak pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai insiden keracunan

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
KERACUNAN MBG- Seorang pasien anak-anak yang ditemani orang tuanya mendapatkan perawatan diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (2/10/2025). LBH Padang mendesak pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai insiden keracunan massal. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang mendesak pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai insiden keracunan massal yang menimpa 110 warga Desa Manggopoh dan Kampung Tengah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Rabu (1/10/2025) lalu.

Kepala Divisi Advokasi LBH Padang, Adrizal, menilai program strategis Presiden Prabowo Subianto itu dijalankan secara serampangan dan minim pengawasan, sehingga menimbulkan korban sakit.

“Program ini menghabiskan anggaran triliunan rupiah dari uang rakyat, tapi pelaksanaannya ugal-ugalan. Negara tidak boleh main-main dengan nyawa rakyat. Kasus di Agam harus jadi alarm bahwa program ini harus dievaluasi besar-besaran, bukan sekadar dihentikan sementara,” kata Adrizal kepada TribunPadang.com, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, penghentian sementara program MBG oleh Pemkab Agam tidak menyelesaikan masalah, karena bisa saja kembali dijalankan tanpa ada perbaikan.

“Kalau hanya dihentikan sementara, besok bisa jalan lagi dengan pola yang sama. Itu berbahaya. Negara wajib bertanggung jawab penuh terhadap 110 korban keracunan, termasuk memberikan jaminan pemulihan kesehatan,” ujarnya.

Baca juga: Setelah Luca Marini Tercepat Sesi FP1, Giliran Bezzecchi Tercepat Sesi Practice di Sirkuit Mandalika

Adrizal juga menegaskan bahwa kejadian ini bukan hanya soal kelalaian, melainkan melibatkan potensi pelanggaran hukum, baik pidana maupun hak asasi manusia (HAM). 

“Ada potensi pelanggaran KUHP, UU Kesehatan, hingga UU Pangan. Polisi harus turun tangan mengusut kasus ini,” tegasnya.

LBH Padang menyatakan akan terus mengawal kasus ini melalui advokasi hukum. 

LBH Padang juga telah membuka posko pengaduan untuk mengumpulkan bukti dan laporan masyarakat sebagai dasar tindak lanjut.

“Ini bukan insiden kecil. Korban sudah ratusan di berbagai daerah, dan kalau tidak dievaluasi, bisa terus bertambah. Pemerintah harus serius, jangan jadikan program MBG sekadar alat pencitraan politik atau bisnis,” pungkasnya.

Baca juga: Harga Telur Ayam Rp 55 Ribu Per Krat di Pasar Inpres Sijunjung, Pedagang Sebut Masih Stabil

Update Korban

Pemerintah Kabupaten Agam mencatat sudah sebanyak 122 korban kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditangani layanan kesehatan di daerah tersebut, Jumat (3/10/2025).

Melalui informasi dari akun diskominfo.agam, 122 korban tersebut menjalani perawatan di layanan kesehatan Puskesmas Manggopoh, RSIA Rizki Bunda, dan RSUD Lubuk Basung.

Untuk korban di Puskesmas Manggopoh terdata ada sebanyak 70 pasien yang telah mendapat penanganan medis.

Rinciannya, 66 orang pasien anak, empat pasien dewasa, dari total 70 pasien tersebut empat di antaranya dirujuk ke RSUD Lubuk Basung dan tiga lainnya ke Puskesmas Lubuk Basung.

Baca juga: Bulan Lalu BBPOM Padang Klaim Awasi Pelaksanaan MBG, Kini Malah 110 Korban Keracunan di Agam

Sedangkan di RSIA Rizki Bunda ada sebanyak tujuh pasien anak yang sempat menjalani perawatan.

Dari tujuh tersebut tiga masih menjalani perawatan, satu sudah dipulangkan, dan dua lagi menjalani rawat jalan.

Terakhir di RSUD Lubuk Basung total ada 45 pasien yang terdata, terdiri dari 40 pasien anak dan lima orang dewasa.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 korban keracunan massal diduga akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Hasil FP1 MotoGP Indonesia 2025, Luca Marini Tercepat dan Marc Marquez Tercecer Urutan Ke-5

Kepala Bidang Sarana (KTU) RSUD Lubuk Basung, Arno, mengatakan, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan ini, merupakan pasien keracunan masala dari tanggal 1 Oktober.

Ia menyebut 12 pasien yang masih menjalani perawatan, sejak hari Rabu terus menunjukan perbaikan secara bertahap.

“Pasien yang masih menjalani perawatan sampai pagi ini (Jumat), masih mengalami mual. Jadi belum kami izinkan pulang untuk proses observasi,” ujarnya.

Menurutnya nanti siang kondisi para pasien akan kembali dicek oleh petugas medis, hasilnya akan menjadi rujukan apakah pasien boleh pulang atau tidak.

Baca juga: Lahan Pertanian di Salimpek Solok Rusak Akibat Saluran Irigasi Meluap, Tanaman Kentang Mati Terendam

KERACUNAN MBG- Kepala Bidang Sarana (KTU) RSUD Lubuk Basung, Arno. Ia mengatakan, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan ini, merupakan pasien keracunan massal dari Rabu, tanggal 1 Oktober.
KERACUNAN MBG- Kepala Bidang Sarana (KTU) RSUD Lubuk Basung, Arno. Ia mengatakan, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan ini, merupakan pasien keracunan massal dari Rabu, tanggal 1 Oktober. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Ia berharap para pasien yang masih dirawat bisa pulang hari ini dan menjalani istirahat di rumah agar bisa kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Arno merinci, sejak Rabu (1/10/2025) hingga Kamis (2/10/2025) total 47 pasien keracunan massal yang menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung.

Pasien terakhir yang ditangani pihaknya akibat masalah keracunan massal masuk pukul 11.00 WIB, Kamis (2/10/2025).

“Dari total 46 pasien sejak hari pertama, 26 pasien dinyatakan sehat. Sisa 20 pasien kemarin (kamis) 8 pasien juga sudah diizinkan pulang. Sisa 12 pasien lagi yang menjalani perawatan di ruang rawat inap,” ujarnya. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved