Keracunan MBG di Agam

Kasus Keracunan MBG di Agam, Bupati Ungkap Dapur SPPG Tidak Layak dan Perizinan Belum Lengkap

Bupati Agam, Benni Warlis, mengungkapkan bahwa Dapur SPPG yang mensuplai makanan yang hingga menyebabkan keracunan tersebut

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
KERACUNAN MBG AGAM: Bupati Agam, Benni Warlis saat diwawancarai, Kamis (2/10/2025). Benni menegaskan bahwa SPPG bermasalah harus ditutup sementara hingga layak beroperasi. 

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam, Roza Syafdefianti, semua korban telah menerima layanan kesehatan yang diperlukan di fasilitas-fasilitas tersebut.

"Pihak berwenang terus memantau situasi setelah lonjakan kasus keracunan ini," katanya.

Korban Masih Jalani Perawatan

Sebanyak 24 korban keracunan MBG masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung hingga Kamis (2/10/2025).

Para pasien sebelumnya mengalami gejala setelah menyantap nasi goreng dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam.

Direktur RSUD Lubuk Basung, dr. Riko Krisman, menyebutkan rumah sakit sempat menangani 27 pasien. Namun, tiga di antaranya sudah dipulangkan karena kondisi sudah stabil.

"Hingga Kamis (2/10/2025), kami masih merawat 24 pasien di RSUD Lubuk Basung. Sebelumnya, kami sempat merawat total 27 korban, namun tiga di antaranya sudah kami izinkan pulang karena kondisi mereka sudah membaik," ujar dr. Riko Krisman.

Pasien yang dirawat, menurut Riko, adalah bagian dari total 86 kasus yang mengalami gejala keracunan di Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah, mencakup pelajar, guru, dan anggota keluarga siswa.

Baca juga: Pria di Sarilamak Lima Puluh Kota Diringkus Polisi Gegara Simpan Dua Paket Ganja dalam Kotak Rokok

"Keluhan utama yang dialami para korban umumnya adalah pusing dan mual setelah mengonsumsi nasi goreng yang merupakan bagian dari program MBG," jelasnya.

Saat ini, seluruh pasien yang tersisa di RSUD Lubuk Basung masih menjalani perawatan intensif.

Meskipun demikian, Riko menegaskan bahwa kondisi klinis para pasien secara umum telah menunjukkan perbaikan signifikan.

"Kami berupaya keras memberikan penanganan medis terbaik agar pasien-pasien ini segera pulih sepenuhnya. Kami berharap dalam waktu dekat, mereka semua bisa kembali sehat dan berkumpul lagi bersama keluarga," tutup Riko.

Selain di RSUD Lubuk Basung, korban keracunan juga tersebar di fasilitas kesehatan lain, di RSIA Rizki Bunda dan Satu orang Puskesmas Manggopoh.

Untuk sementara, operasional Dapur SPPG telah dihentikan sambil menunggu hasil koordinasi dan rapat dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang dijadwalkan berlangsung di Padang. (*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved