Keracunan MBG di Agam
Korban Diduga Keracunan MBG Bertambah Jadi Tujuh Orang di Puskesmas Manggopoh Agam
Para korban ini sudah berdatangan sejak pukul 08.00 WIB ke Puskesmas Manggopoh setelah mengalami gejala pusing, mual dan demam.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Jumlah korban diduga keracunan akibat mengkonsumsi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Puskesmas Manggopoh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, hingga pukul 09.28 WIB sudah mencapai tujuh orang, Kamis (2/10/2025).
Para korban ini sudah berdatangan sejak pukul 08.00 WIB ke Puskesmas Manggopoh setelah mengalami gejala pusing, mual dan demam.
Tujuh siswa yang datang ini berasal dari SDN 09 Balai Satu, SMPN 2 Manggopoh dan MTs Muhammadiyah Manggopoh.
Siswa SD yang datang berjumlah tiga orang dan siswanya siswa SMP setingkat, mereka datang didampingi orang tua dan guru sekolah.
Baca juga: Hasil Liga Champions: Rasmus Hojlund Angkat Pamor Napoli, Tapi Juventus Dibikin Apes Mantan Pemain
Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Manggopoh, Yuli Sakban, mengatakan jumlah siswanya yang mengalami gejala muntah, pusing, demam hingga sesak nafas pagi ini ada empat orang.
“Satu orang tadi sudah di cek orang tuanya, dibawa pulang. Tiga lainnya kami larikan ke puskesmas,” ujarnya.
Ia menerangkan, tiga siswa yang menjalani perawatan di Puskesmas Manggopoh ini, mengalami gejala tersebut setelah mengkonsumsi makanan dari program MBG.
Makanan yang dikonsumsi para siswa ini nasi goreng dengan telur dadar dan jeruk sebagai buahnya.
Baca juga: Pemkab Dharmasraya Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting Tahap I 2025

“Karena nasi goreng siswa antusias memakannya, tapi ternyata kejadiannya seperti ini,” ujarnya.
Jumlah siswa di sekolahnya yang menikmati program MBG ini berjumlah 85 siswa, para siswa mendapatkan program sejak 1 September 2025.
Menurutnya sejak awal program berlangsung tidak ada masalah atau keluhan dari siswa, malah siswa antusias.
“Persis satu bulan sejak program diterima, ternyata berdampak pada sejumlah siswa,” ujarnya.
Baca juga: Dikhawatirkan Merusak Jalan Provinsi, Dishub Dharmasraya Awasi Truk Sawit yang Melebihi Tonase
Yuli menyebut akibat kejadian ini, sudah ada himbauan dari dapur MBG bahwa program ini sementara dihentikan hingga waktu tak ditentukan.
Imbauan ini menurut Yuli merupakan tindak lanjut dari kejadian yang menyebabkan keracunan massal di Agam.
Sebelumnya diberitakan, korban keracunan diduga akibat mengkonsumsi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus berdatangan ke Puskesmas Manggopoh, Agam, Sumbar, Kamis (2/10/2025).
Korban ini terus berdatangan sejak pukul 08.00 WIB.
Baca juga: 5 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini Kamis, 2 Oktober 2025: Hal Baik Menghampiri
Mereka yang dibawa terdiri dari siswa SD dan SMP.
Terpantau jumlah siswa yang sudah datang hingga pukul 08.38 WIB sudah mencapai 4 orang.
Terlihat dia siswa datang tanpa menggunakan seragam sekolah dan dua lainnya menggunakan seragam sekolah.
Siswa yang datang ini ada didampingi oleh pihak keluarga dan juga pihak sekolah.
Kondisi korban yang datang, terlihat pucat dan lesu.
Kebanyakan gejala korban adalah muntah dan pusing sejak sore hingga pagi ini.
Kepala Puskesmas Manggopoh Rozi Cahaya, mengatakan jumlah korban keracunan ini masih didata oleh pihaknya.
Puluhan siswa dan guru mengalami keracunan diduga pasca mengkonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Manggopoh, Agam, Sumbar, Rabu (1/10/2025) kemarin.
Kepala Puskesmas Manggopoh Rozi Cahaya, saat dihubungi Rabu malam, mengatakan jumlah korban keracunan ini berkisar 30 orang.
Baca juga: Puluhan Siswa dan Guru di Agam Sumbar Diduga Keracunan Usai Konsumsi Makanan Program MBG
“Jumlah itu meliputi siswa TK, SD dan SMP serta guru. Itu data sementara yang kami rekap sampai sore tadi,” ujarnya dihubungi.
Rozi menerangkan, para korban ini datang ke puskesmas manggopoh secara bertahap mulai pukul 15.00 WIB hingga Rabu malam.
Dari total 30 korban tersebut beberapa di antaranya sudah dirujuk pihaknya ke RSUD Lubuk Basung untuk penanganan medis lebih lanjut.
Selain dirujuk, beberapa korban juga sudah ada yang diperbolehkan pulang, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak puskesmas.
Baca juga: 4 BERITA POPULER SUMBAR: Puluhan Siswa dan Guru di Agam Diduga Keracunan MBG, Truk Rem Blong
“Sekarang masih ada siswa yang kami rawat, jumlahnya belum kami rekap,” ujarnya.
Rozi tidak menepis akan ada siswa yang harus menjalani rawat inap, namun semuanya tergantung kondisi pasien hingga malam nanti.
Lebih lanjut ia menerangkan, gejala para korban ini hampir seragam yaitu mual dan kepala pusing.
Saat ini Rozi mengaku pihaknya masih melakukan pertolongan pada korban yang masih tersisa. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.