Kumamoto Masters 2025

Langkah Dhinda Terhenti Lalu Gregoria Melaju hingga Gagal Jumpa di Perempat Final

Wakil Indonesia Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi alias Dhinda di sektor tunggal putri bentrok lawan jagoan tuan rumah Asuka Takahashi di Kumamot

Editor: Emil Mahmud
DOK.PBSI/BOLASPORT.COM
ATLET PUTRI PBSI - Tunggal putri Indonesia, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, berselebrasi usai raih kemenangan di babak 16 besar Korea Masters 2025 di Iksan, Korea Selatan, Kamis (6/11/2025). 

WAKIL Indonesia Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi alias Dhinda di sektor tunggal putri bentrok lawan jagoan tuan rumah Asuka Takahashi di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Kamis (13/11/2025).

Jepang hampir diporakporandakan Dhinda, yang jauh lebih senior dari dia dalam laga pada babak 16 besar Turnamen Kumamoto Masters 2025.

 Hasil akhir mengurungkan terjadi perang saudara antara Dhinda lawan kompatriot Gregoria Mariskan Tunjung itu ternyata batal.

Pertemuan antara tunggal putri senior dan junior Indonesia sebenarnya berpeluang terjadi pada perempat final Kumamoto Masters 2025.

Peluang itu terbuka untuk menyusul Gregoria Mariska Tunjung setelah unggul duluan di laga babak 16 besar.

Namun langkah Dhinda terhenti meskipun sempat menggungguli perlawanan Takahashi berumur 26 tahun.

Lawan Dhinda kali ini, seangkatan dengan Gregoria dan sudah rutin tampil di turnamen senior kendati hampir mentok di level Super 500 ke bawah.

Adapun Dhinda baru berumur 19 tahun dan baru di Kumamoto Masters Japan ini dia merasakan level turnamen Super 500.

Dhinda mendominasi pada gim pertama sehingga mampu mencetak keunggulan dengan selisih yang meyakinkan yaitu 21-10.

Kemenangan atas pemain unggulan, Busanan Ongbamrungphan (Thailand), tampaknya memberi suntikan motivasi ekstra bagi pemain muda dengan koleksi 1 trofi BWF Tour ini.

Namun, penampilannya Dhinda agak goyah pada gim kedua.

Meski masih berusaha memegang kendali, dia beberapa kali luput membaca antisipasi Takahashi ketika unggul dalam reli.

Untuk keenam kali secara beruntun sejak babak pertama Korea Masters pekan lalu, Dhinda harus menjalani laga hingga rubber game setelah gantian kalah 16-21.

Pada gim ketiga ini pergerakan kaki Dhinda makin terlihat kurang efisien, terutama saat harus bergerak ke sisi kiri dan kanan bidang permainannya.

Baca juga: Jadwal Babak 16 Besar Kumamoto Masters 2025: Indonesia Sisakan 4 Wakil, Alwi, Dhinda hingga Gregoria

Takahashi memanfaatkannya dalam taktiknya.

Saat tidak direpotkan pengembalian sulit Dhinda, dia mengarahkan kok ke samping Dhinda, baik sisi forehand maupun backhand-nya, atau secara diagonal.

Dhinda frustrasi setelah terus menerus gagal menyamakan angka. Kesalahannya makin banyak dilakukan di pengujung laga sehingga dia kalah dengan skor 21-19, 16-21, 12-21. 

Kemenangan Takahashi memberi harapan lebih bagi tunggal putri tuan rumah yang berstatus juara bertahan di Kumamoto Masters 2025.

Dari 11 pemain tunggal putri Negeri Matahari Terbit di babak utama, hampir saja tersisa satu di perempat final.

Gregoria Mariskan menambah luka hari ini setelah mengalahkan Hina Akechi dengan skor 23-21, 21-18.

Kalau Takahashi kalah, tunggal putri Negeri Matahari Terbit hanya menyisakan Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara, dua jagoan yang diadu terlalu cepat di babak 16 besar.

Sementara si bocah ajaib, Tomoka Miyazaki, harus gigit jari setelah disingkirkan non-unggulan, Sung Shuo Yun (Taiwan), dengan skor 19-21, 13-21 di babak pertama.

Miyazaki seharusnya bisa menciptakan final ideal dengan Yamaguchi karena secara berurutan menjadi unggulan 2 dan 1 di Kumamoto Masters 2025.(*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved