Tim Pengabdian PNP Kembangkan iTumbuahSurang Sistem Hidroponik Otomatis untuk Produktivitas Sayuran

TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Padang (PNP) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kelompok Tani Sahabat Sayur, berlokasi di Jl. Kalumpang RT 02 RW 02, Kelurahan Koto Lua, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat.

Kegiatan ini berfokus pada penerapan teknologi hidroponik modern iTumbuahSurang sebagai solusi peningkatan produktivitas dan efisiensi budidaya sayuran, khususnya kangkung dan bayam, yang selama ini masih dilakukan secara konvensional.

 Kegiatan ini menjadi wujud kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menerapkan teknologi tepat guna untuk sektor pertanian perkotaan.

Dalam program ini, tim pelaksana bersama mitra berhasil membangun instalasi hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT) dua tahap, yaitu tahap pertama sebanyak 338 lubang tanam dan tahap kedua berkapasitas 1.500 lubang tanam.

Instalasi hidroponik tersebut dirancang dengan aliran nutrisi yang merata dan sirkulasi air tertutup untuk menghemat air serta menjaga kestabilan nutrisi tanaman.

Uji coba dan panen perdana menunjukkan hasil yang sangat baik: tanaman tumbuh seragam, segar dan berkualitas tinggi.

 Sistem ini terbukti efisien dibandingkan metode tanam di tanah yang bergantung pada kondisi cuaca.

Kegiatan dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan langsung anggota kelompok tani.

Dalam sesi kunjungan lapangan, tim pengabdian bersama mitra meninjau proses penanaman di kebun hidroponik, mulai dari pengecekan aliran nutrisi hingga perawatan tanaman harian.

Kegiatan dilanjutkan dengan serah terima alat hidroponik dari tim pengabdian kepada perwakilan Kelompok Tani Sahabat Sayur.

]Menurut Yulindon, kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam memperkenalkan teknologi pertanian berkelanjutan kepada masyarakat.

“Hidroponik memberi efisiensi besar dalam penggunaan air dan lahan. Kami ingin menunjukkan bahwa teknologi sederhana pun dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas tanaman jika diterapkan dengan benar” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penerapan hidroponik di kelompok tani ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat beralih ke sistem pertanian modern dengan lahan yang terbatas.

Sementara itu, Sahid Ridho menjelaskan bahwa sistem hidroponik yang telah dibangun kini tengah dikembangkan menuju otomasi berbasis Internet of Things (IoT).

“Kami sedang merancang sistem kontrol dan pemantauan otomatis menggunakan sensor pH, EC, PPM, suhu, dan kelembapan.

Alat ini dapat melakukan pengisian nutrisi AB mix secara otomatis, selain itu nantinya petani dapat melihat kondisi nutrisi dan air secara real-time melalui aplikasi” terangnya.