Berita Populer Padang

3 BERITA POPULER PADANG: Demo KSOP Teluk Bayur, Kebakaran 2 Petak Rumah dan Harga Cabai Merah Naik

ratusan pengurus dan anggota Koperasi Jasa Maritim Teluk Bayur (Kopermar) menggelar aksi demonstrasi.

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
ANGGOTA KOPERMAR DEMO- Ratusan pengurus dan anggota Koperasi Jasa Maritim Teluk Bayur (Kopermar) menggelar aksi di depan Kantor KSOP Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (2/9/2025). Massa menuntut agar KSOP segera menerbitkan Surat Pemberitahuan Kegiatan Usaha (SPKU) yang menjadi syarat utama koperasi dapat beroperasi kembali di Pelabuhan Teluk Bayur. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak sejumlah informasi menarik seputar Kota Padang yang dirangkum dalam populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Pertama, ratusan pengurus dan anggota Koperasi Jasa Maritim Teluk Bayur (Kopermar) menggelar aksi demonstrasi.

Aksi digelar di depan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (2/9/2025).

Selanjutnya, kebakaran menghanguskan dua petak rumah di Jalan Bali, kawasan Tapian Air, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Selasa (2/9/2025).

Kabid Operasional dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Rinaldi, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 08.14 WIB.

Terakhir, harga bawang merah di Pasar Raya Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, terpantau mengalami penurunan sejak sepekan terakhir.

Sebaliknya, harga cabai merah justru naik dan dikeluhkan sejumlah pembeli.

Baca berita selengkapnya berikut ini:

1. Ratusan Anggota Kopermar Demo di KSOP Teluk Bayur, Tuntut SPKU untuk Bisa Kembali Bekerja

Ratusan pengurus dan anggota Koperasi Jasa Maritim Teluk Bayur (Kopermar) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (2/9/2025).

Aksi dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan diikuti lebih dari 325 orang anggota Kopermar.

Massa menuntut agar KSOP segera menerbitkan Surat Pemberitahuan Kegiatan Usaha (SPKU) yang menjadi syarat utama koperasi dapat beroperasi kembali di Pelabuhan Teluk Bayur.

Kordinator lapangan aksi, Iwan, menjelaskan bahwa SPKU seharusnya bisa diterbitkan KSOP karena Kopermar telah mengantongi rekomendasi dari Dinas Koperasi Kota Padang.

Baca juga: Maigus Nasir Tantang Tim Jitupasna Padang Bisa Buat Dokumen Pengkajian Kebutuhan Pascabencana

Namun, hingga saat ini izin tersebut tidak juga diberikan.

“Kami sudah memenuhi syarat sesuai aturan, bahkan sudah ada surat penilaian dari Dinas Koperasi. Tapi KSOP tidak mau mengeluarkan SPKU dengan alasan birokrasi yang tidak jelas. Tanpa surat itu, koperasi kami tidak bisa bekerja, anggota tidak punya penghasilan, dan otomatis keluarga mereka tidak bisa makan,” ungkap Iwan kepada TribunPadang.com di lokasi.

Iwan menyebutkan, Kopermar saat ini menaungi lebih dari 325 anggota dan pengurus yang menggantungkan hidup dari pekerjaan bongkar muat di Teluk Bayur.

“Kegiatan ini sudah berlangsung dua tahun. Tapi sejak 2 September ini, KSOP memutuskan tidak bisa memberikan izin. Dampaknya, mata pencaharian anggota kami benar-benar terhenti,” tambahnya.

Baca juga: Pasaman Barat Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Sumbar, Cabai Merah Jadi Pemicu

Senada dengan itu, salah satu perwakilan massa, Fanisa Aulia Rahmadani, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk protes buruh yang kehilangan hak bekerja akibat kebijakan KSOP.

“Mulai hari ini kami tidak bisa bekerja lagi karena SPKU tidak diterbitkan. Dampaknya 325 orang lebih tidak punya penghasilan untuk keluarganya. Jika dibiarkan, pengangguran makin meningkat, kriminalitas bertambah, dan masyarakat makin susah,” kata Fanisa.

Ia meminta KSOP, Pemerintah Kota Padang, hingga pemerintah pusat mendengarkan suara buruh kecil yang hanya ingin bekerja mencari nafkah.

“Untuk Wali Kota Padang dan jajarannya, tolong dengarkan kami. Kami rakyat kecil hanya ingin mencari rezeki yang halal untuk keluarga. Jangan biarkan kami tidak mendapat keadilan di sini,” ujarnya.

Fanisa menambahkan, pihak perusahaan sudah menemui massa dan berjanji akan membahas masalah ini melalui musyawarah dengan Wali Kota Padang. Namun, massa tetap bertahan hingga ada keputusan yang jelas.

Baca juga: 100 Tenaga Alih Daya Jadi Amunisi Baru Dishub Padang, Resmi Aktif 1 September 2025  

Aksi protes ratusan anggota Kopermar ini masih berlangsung di depan Kantor KSOP Teluk Bayur. Mereka menegaskan tidak akan membubarkan diri sebelum ada kejelasan terkait izin beroperasi kembali.

Sementara TribunPadang.com sudah berupaya meminta konfirmasi kepada jajaran KSOP Teluk Bayur di lokasi terkait aksi ini.

Namun saat dikonfirmasi kepada petugas keamanan perusahaan, ia menyebut pimpinan KSOP sudah menerima perwakilan media.

Sehingga pimpinan KSOP tidak bisa ditemui TribunPadang.com untuk di konfirmasi terkait aksi ini. 

 

2. Kebakaran Hanguskan Dua Rumah di Padang Utara, Empat Bangunan Lain Terselamatkan

Kebakaran menghanguskan dua petak rumah di Jalan Bali, kawasan Tapian Air, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (2/9/2025).

Kabid Operasional dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Rinaldi, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 08.14 WIB.

Tidak lama setelah itu, sekira pukul 08.16 WIB tim langsung bergerak ke lokasi kejadian.

“Unit berangkat pada pukul 08.16 WIB dan tiba di lokasi 08.23 WIB. Api berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 09.00 WIB,” ujar Rinaldi.

Menurutnya, kebakaran tersebut menghanguskan dua rumah milik warga bernama Desi (50), seorang perawat gigi, dan Jusni (50), ibu rumah tangga.

Baca juga: Tidak Hanya di Padang, Mahasiswa Juga Gelar Aksi di DPRD Pesisir Selatan Bawa Sejumlah Tuntutan

Sementara itu, empat bangunan lain yang dihuni tiga kepala keluarga dengan total 17 orang berhasil diselamatkan dari amukan api.

“Luas bangunan yang terbakar sekitar 4 x 10 meter persegi, sementara area yang terancam lebih luas, yakni 30 x 40 meter persegi. Kerugian ditaksir mencapai Rp200 juta, namun aset sekitar Rp1 miliar berhasil diselamatkan,” jelasnya.

Rinaldi menyebut, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Sementara penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.

Dalam proses pemadaman, Damkar Kota Padang mengerahkan empat unit armada dengan kekuatan 80 personel.

Proses penanganan juga dibantu oleh TNI, Polri, perangkat kelurahan, serta warga setempat.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumatera Barat Hari Ini Selasa, 2 September 2025: Dominan Hujan Ringan

“Situasi cukup menantang karena lokasi padat perumahan dan akses jalan yang sempit. Namun berkat kerja sama semua pihak, api berhasil dipadamkan sebelum merembet lebih luas,” tambah Rinaldi.

Saat ini, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait kerugian serta kemungkinan dampak lanjutan akibat kebakaran tersebut.

 

3. Cabai Merah Naik di Pasar Raya Padang, Harga Bawang Turun Mengalami Penurunan Sepekan Terakhir

Harga bawang merah di Pasar Raya Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, terpantau mengalami penurunan sejak sepekan terakhir. Sebaliknya, harga cabai merah justru naik dan dikeluhkan sejumlah pembeli.

Hal itu disampaikan Hartono, salah seorang pedagang bawang dan cabai di Pasar Raya Padang, Selasa (2/9/2025).

Ia menyebut harga bawang merah sudah stabil dengan tren penurunan sejak satu minggu terakhir.

“Kalau bawang merah sekarang harganya Rp44.000 per kilogram. Padahal sebelumnya bisa sampai Rp60.000 untuk kualitas super. Jadi sudah seminggu terakhir ini harganya stabil,” ujar Hartono kepada Tribunpadang.com.

Baca juga: Polres Mentawai dan Forkopimda Gelar Patroli Skala Besar, Pastikan Daerah Tetap Aman dan Kondusif

Menurut Hartono, harga bawang merah di Pasar Raya biasanya bergerak pada kisaran Rp32.000 hingga Rp44.000 untuk kualitas sedang.

Sedangkan untuk bawang merah kualitas terbaik bisa tembus Rp60.000 per kilogram. 

Meski harga turun, minat masyarakat membeli bawang disebutnya tetap stabil.

Sementara itu, cabai merah justru mengalami kenaikan harga.

Baca juga: Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman

Hartono menyebut cabai lokal kini dijual Rp52.000 per kilogram, sementara cabai dari Jawa mencapai Rp60.000 karena kualitasnya lebih bagus.

“Cabai ini naik sejak seminggu terakhir. Banyak pembeli yang mengeluh karena harga kebutuhan pokok sekarang mahal-mahal,” ungkapnya.

Dengan kondisi ini, pedagang menilai turunnya harga bawang cukup membantu, namun kenaikan harga cabai merah masih menjadi keluhan utama masyarakat, terutama ibu rumah tangga. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved