Populer Padang
3 BERITA POPULER PADANG 10 Fakta Kecelakaan Maut KA Vs Brio dan Rem Blong Truk CPO di Sitinjau Lauik
Berikut simak rangkuman berita populer Kota Padang sepanjang 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com, mulai Jumat (21/8/2025).
Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Dadan Rudiansyah, menanggapi kecelakaan maut antara Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan sebuah minibus berisi tujuh pelajar SMA Negeri 10 Padang yang terjadi di kawasan Jalan Jati Adabiah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/8/2025) siang.
Dalam insiden tersebut, dua orang pelajar meninggal dunia, sementara lima lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Menindaklanjuti kejadian itu, Dadan bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, meninjau langsung lokasi kecelakaan pada Jumat (22/8/2025) pagi.
Dadan menyebut, kondisi perlintasan sebidang di lokasi kejadian memang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga perlu dilakukan evaluasi serius.
“Sebetulnya ini menjadi satu permasalahan atau fakta yang harus kita perbaiki ke depan. Perlintasan-perlintasan sebidang sebaiknya dievaluasi bersama, termasuk dari sisi konstruksi. Kalau melihat lokasi ini sudah kurang dari ketentuan,” ujar Dadan Rudiansyah kepada TribunPadang.com di lokasi kejadian, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Jelang Timnas Indonesia Vs Irak: Federasi Sepak Bola Irak Panggil Frans Putros, Bek Persib Bandung
Menurutnya, aturan terkait perlintasan kereta api sudah jelas mengatur bahwa tidak boleh ada tanjakan atau turunan yang menyulitkan pengendara saat melintas.
“Gradiannya sudah ditentukan sesuai aturan. Jadi pengemudi yang melewati perlintasan tidak boleh dalam kondisi menanjak atau menurun. Di lokasi ini, konstruksinya tidak sesuai ketentuan,” ungkapnya.
Dadan menambahkan, pihaknya bersama Balai Perkeretaapian Sumbar akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perlintasan sebidang, khususnya di titik-titik rawan kecelakaan.
“Kita akan melakukan evaluasi bersama dengan Kabalai, terutama untuk beberapa perlintasan sebidang di Sumbar. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tutupnya.
Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 68 Agustus - September 2025: Hari Ini Teluk Bayur - Labuhan Bajau
Kondisi 7 Korban
Pihak kepolisian memaparkan kondisi terkini tujuh pelajar SMA Negeri 10 Padang yang menjadi korban kecelakaan antara Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan sebuah minibus di Jalan Jati Adabiah.
Kanit Laka Lantas Polresta Padang, Iptu Zulkifli, menyebut dua orang korban meninggal dunia dalam insiden tersebut. Kedua korban berinisial NK dan AAF.
“Terkait informasi korban kecelakaan kemarin, dari tujuh orang korban, dua di antaranya meninggal dunia,” kata Iptu Zulkifli kepada TribunPadang.com saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (22/8/2025).
Selain itu, tiga korban lainnya mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan di RS Yos Sudarso serta RSUP Dr. M. Djamil Padang. Mereka berinisial VDZ, AH, dan AF.
“Dari kejadian ini ada tiga orang mengalami luka berat. Saat ini mereka dirawat di RS Yos Sudarso dan RSUP Dr. M. Djamil Padang,” ujarnya.
Baca juga: Segel Kantor Wali Nagari Ranah Pasisie Pasaman Barat Dibuka, Pelayanan Warga Kembali Jalan
Sementara dua korban lainnya mengalami luka ringan dan telah diizinkan pulang dari rumah sakit. Mereka berinisial JPS dan NMA.
“Untuk korban luka ringan ada dua orang, dan keduanya sudah diperbolehkan pulang,” jelas Zulkifli.

Polisi Lakukan Olah TKP
Sehari setelah kejadian, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar bersama Satlantas Polresta Padang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (22/8/2025) pagi.
Olah TKP dimulai sekitar pukul 08.20 WIB dengan melibatkan 10 personel Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar dan 6 personel Laka Lantas Polresta Padang. Sejumlah warga sekitar ikut menyaksikan jalannya olah TKP dan sebagian dimintai keterangan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar, AKBP Dewi Suriyani, mengatakan pihaknya menggunakan alat Traffic Accident Analysis (TAA) untuk merekonstruksi peristiwa tersebut.
Baca juga: Penyakit Kaki Gajah Tuntas di Pasaman Barat, Kemenkes Beri Penghargaan
“Saat ini kita melakukan olah TKP melalui alat TAA. Alat ini berfungsi untuk melihat kronologi sebelum, pada saat, dan setelah kejadian. Ada enam titik di lokasi yang kita rekam untuk kebutuhan analisis,” kata Dewi.
Ia menjelaskan, hasil rekaman TAA akan dikirim ke Korlantas Polri untuk diolah menjadi video animasi.
“Nanti hasil ini akan kelihatan jelas bagaimana kejadian sebenarnya. Proses pembuatannya sekitar satu minggu. Hasil video animasi itu bisa digunakan dalam penyelidikan maupun tindakan hukum,” jelasnya.
Terkait dugaan kelalaian, Dewi menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman. “Untuk unsur kelalaian masih dalam penyelidikan. Kendaraan yang terlibat juga sudah diamankan di Unit Laka Lantas Polresta Padang,” ujarnya.
Hingga kini, Ditlantas Polda Sumbar bersama Polresta Padang masih mendalami penyebab kecelakaan yang menewaskan dua siswi SMA Negeri 10 Padang tersebut.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.