PWI Pusat

Dukung Pemberantasan Korupsi di Indonesia, PWI dan Kejagung Siap Melawan Serangan Balik Koruptor

Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung), utamanya dalam upaya melawan serangan balik

|
Editor: Emil Mahmud
DOK.HUMAS PWI PUSAT
SALING JABAT TANGAN - Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir dan Jaksa Agung ST Burhanuddin berjabat tangan pada kesempatan audiensi dengan jajarannya di Gedung Kejagung, Kota Jakarta baru-baru ini, 

TRIBUNPADANG.COM, JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung), utamanya dalam upaya melawan serangan balik koruptor. 

Rilis Humas PWI Pusat menyebutkan upaya atau langkah tersebut sebagai panggilan bagi insan jurnalis dalam mendukung program pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Di balik pengungkapan dan keberhasilan Kejaksaan Agung mengusut kasus mega korupsi seperti di Pertamina, PT Timah Tbk di Bangka Belitung, dan lainnya, tentu akan membawa penolakan atau bahkan resistensi dari para koruptor.

"Kami nyatakan dengan tegas, kami mendukung upaya-upaya aparat Kejagung di pusat dan di daerah untuk tetap terus bekerja dalam mengungkap kasus-kasus  korupsi, khususnya kasus mega korupsi,” tutur Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, Senin (17/11/2025).

Akhmad Munir menjelaskan, dukungan PWI untuk Kejagung itu juga sudah ia sampaikan saat bersama pengurus PWI Pusat lainnya beraudiensi dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan jajarannya di Gedung Kejagung, 13 November 2025 lalu.

“Kita beri support moral kepada jajaran Kejaksaan dalam bentuk pemberitaan-pemberitaan agar tidak gentar terhadap serangan balik dari koruptor,” kata Akhmad Munir.

Ia menambahkan, salah satu narasi perlawanan koruptor adalah melalui media sosial dan media massa yang bisa dimanfaatkan untuk menurunkan berita menyesatkan atau sudah didisinformasikan. 

Baca juga: Penasihat Khusus Presiden Audiensi Jajaran Pengurus PWI Pusat Bahas Peran Media dalam Bela Negara

“Di PWI kami memiliki satgas khusus antihoax yang di dalamnya bertugas mengklarifikasi langsung maupun tidak langsung melalui kanal-kanal media melalui wartawan yang tergabung di PWI. Sehingga narasi-narasi hoaks tadi bisa diimbagi antihoaks,” tutur dia.

Menurut Munir, pekerjaan rumah (PR) terbesar bangsa ini adalah masalah korupsi. Makanya, kunci keberhasilan sebuah daerah baik kabupaten, provinsi, hingga di pusat adalah berhasil memberantas korupsi. 

Sementara itu, Direktur Satgas Anti Hoax PWI Insan Kamil menjelaskan, saat pertemuan dengan Jaksa Agung dan jajarannya, salah satu topik yang dibahas adalah banyaknya cara dilakukan koruptor untuk melemahkan Kejaksaan Agung dalam penegakan hukum mengungkap skandal mega korupsi di Tanah Air. 

“Serangan balik yang dilakukan beragam mulai dari upaya penyuapan, ancaman, teror, bahkan yang dilakukan saat ini dengan fitnah (narasi hoax) di berbagai platfom media sosial,” tutur Insan.

Insan Kamil memaparkan, sesuai komitmen PWI dengan Kejagung, pihaknya mendukung dan mengawal kasus mega korupsi di Kejagung. 

Dikatakan, pers sebagai pilar keempat demokrasi harus terus mengawal jalannya pengusutan mega korupsi Kejagung agar berjalan lurus.

Pengawasan meliputi jalannya penegakan hukum oleh aparat penegak hukum serta pihak-pihak terkait dalam proses penyelidikan,  penyidikan hingga ke penuntutan dan vonis di pengadilan. 

“Kasus mega korupsi ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan dalam rangka menyelamatkan uang Negara, maka PWI mengawal agar jauh dari praktek KKN dalam penanganannya,” tambah Insan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved