Badan Komunikasi Pemerintah
Rahasia SPPG Tanah Sareal Mempertahankan Zero Accident MBG
Hampir 9 bulan beroperasi, SPPG Tanah Sareal mampu mempertahankan status zero
Paket MBG tahap kedua ini untuk dikirimkan bagi penerima manfaat SMP dan SMA sederajat.
"Untuk makanan, golden time pada saat disajikan itu baiknya dalam waktu kurang dari 4 jam. Nah, apabila lebih dari itu, sebenarnya makanan sudah rentan basi," kata Tessa.
Menyimpan Sampel
Tahapan lain yang tanpa pernah luput dilakukan SPPG Tanah Sareal adalah uji organoleptik. Makanan yang sudah siap saji, sebelum didistribusikan, akan melewati uji pancaindra mulai dari penglihatan, penciuman, perasa, peraba, hingga pendengaran.
"Aroma, rasa, hingga warnanya seperti apa. Kemudian kita simpan food sample-nya," kata Tessa.
Setiap SPPG diharuskan menyimpan contoh makanan. Sampel makanan ini akan disimpan maksimal 14x24 jam atau dua minggu.
"Jadi, food sample ini gunanya untuk dikirimkan ke Dinas Kesehatan untuk dicek jika ada kejadian yang tidak diinginkan," kata dia.
Penggunaan APD juga sudah menjadi prosedur standar dari tahap masuknya bahan baku hingga tahap akhir pengemasan.
Masker, penutup kepala, sarung tangan, dan alas kaki yang higiensi menjadi barang wajib untuk dipakai saat bekerja.
"Semua harus dalam keadaan higienis. Jadi, tidak ada kontaminasi dari pegawai sendiri pada makanan yang sudah diproduksi," kata Tessa.
Pemilihan menu juga dilakukan secara serius. Tak sekadar bervariasi, menu yang disajikan harus sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG).
"Misalkan, untuk anak sekolah susunya harus berapa mililiter. Kemudian, untuk buahnya itu harus berapa gram. Jadi, jangan sampai ada buah atau makanan yang tidak sesuai gramasinya. Kalau tidak sesuai berarti kami tidak bekerja maksimal," kata dia.
SPPG Tanah Sareal memproduksi lebih dari 3.500 porsi MBG setiap harinya. Makanan itu didistribusikan ke 15 sekolah TK, SD, SMP, dan SMA sederajat yang berada pada radius 5 kilometer dari lokasi dapur SPPG. Selain anak sekolah, penerima manfaat MBG ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Pada tahap akhir, SPPG Tanah Sareal juga memilah sampah dari MBG. Sampah yang dipilah terdiri atas sampah sisa makanan dan sampah bahan makanan.
Sampah-sampah ini didistribusikan untuk pengusaha kecil di sekitar lokasi SPPG, seperti peternak lele atau peternak maggot.(rel)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.