PT Semen Padang

Ubah Sampah Jadi ‘Emas Hijau’, PT Semen Padang Raih Penghargaan ENSIA 2025 dari Sucofindo

PT Semen Padang kembali menorehkan prestasi nasional atas komitmennya di bidang lingkungan meraih penghargaan Paper Inovasi

Editor: Emil Mahmud
Humas Semen Padang/ Riki
PRESTASI LEVEL NASIONAL - Semen Padang kembali menorehkan prestasi level nasional atas komitmennya di bidang lingkungan. Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG ini meraih penghargaan Paper Inovasi Khusus Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2025 dari PT Sucofindo berkat gagasan inovatif mengolah sampah organik melalui budidaya maggot. 

PRESTASI demi prestasi yang membanggakan terus diukir oleh PT Padang di level nasional atas komitmennya di bidang lingkungan.

Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG ini meraih penghargaan Paper Inovasi Khusus Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2025 dari PT Sucofindo berkat gagasan inovatif mengolah sampah organik melalui budidaya maggot.

Penghargaan diberikan atas program berjudul “Revolusi Sampah Organik Menjadi Emas Hijau: Model Ekonomi Sirkular Budidaya Maggot PT Semen Padang untuk Ketahanan Pangan dan Kelestarian Lingkungan Kota Padang.

” Piagam diserahkan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Sucofindo, Evi Afiatin, kepada Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, di Jakarta, Selasa 16 September 2025.

Usai menerima penghargaan, Iskandar menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan. Menurutnya, apresiasi tersebut menjadi validasi atas terobosan PT Semen Padang dalam mendukung pemerintah mengatasi krisis sampah di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

“Juri menilai keunggulan model inkubasi wirausaha sosial dengan sistem ekonomi sirkular closed-loop yang berhasil kami kembangkan.

Program ini bukan hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga menciptakan ekosistem baru dengan nilai tambah melalui budidaya maggot.

Baca juga: PT Semen Padang Salurkan Rp641 Juta untuk Tiga Madrasah, Pastikan Anak Kurang Mampu Tetap Sekolah

Bukti nyata bahwa kepedulian lingkungan bisa sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan,” ujar Iskandar.

Ia menambahkan, keberhasilan ini harus menjadi momentum untuk memperluas dampak program. “Inovasi ini perlu direplikasi di wilayah lain agar manfaatnya semakin luas.

Kami ingin menunjukkan bahwa industri besar dapat menjadi motor penggerak kelestarian lingkungan sekaligus kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Iskandar juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak melalui pendekatan Penta Helix yang melibatkan akademisi, pemerintah daerah, komunitas, media, dan masyarakat. “Keberhasilan ini bukan milik PT Semen Padang semata, tetapi hasil kerja bersama.

 Dukungan riset dari Universitas Andalas, kebijakan pemerintah daerah, hingga keterlibatan kelompok masyarakat sangat menentukan jalannya program ini,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menegaskan inovasi ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Yakni, khususnya dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan, mendorong ekonomi rakyat, dan memperkuat peran industri dalam pembangunan.

“Program ini membuka peluang usaha baru, memberdayakan masyarakat, serta menumbuhkan kemandirian ekonomi lokal,” ucap Iskandar.

Baca juga: YBM PLN UP3 Solok Berangkatkan 15 Mahasiswa ke Mesir Sepanjang 2025

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved